Cara Ganjar Atasi Konflik Tambakrejo, Duduk Bersama dan Mendengarkan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seakan mengajari Pemerintah Kota Semarang cara melakukan pembebasan lahan tanpa menelantarkan rakyat.
"Pokoknya kami ingin kembali menempati lahan di bekas rumah kami yang digusur. Tanah ini kan milik Allah, jadi kami berhak menempati," kata salah satu pria memenggak penjelasan Ganjar.
Bahkan ada warga yang menyatakan pemerintah harus memberi izin warga tetap menempati bekas lahan penggusuran.
"Kami ini juga warga negara Indonesia, Pak. Sah-sah saja kalau kami mau menempati tanah ini," katanya.
Ganjar menjelaskan, bahwa seluruh warga wajib memiliki legalitas lahan yang ditempati. Lagipula bantaran sungai dilarang untuk siapapun mendirikan bangunan.
Dialog yang menghangat itu ditengahi Rohmadi Ketua RT 5 RW XVI Tambakrejo.
Dijelaskannya bahwa tanah yang didiami warga itu tidak legal. Wargapun tidak memegang sertifikat atau legalitas kepemilikan.
Untuk meyakinkan warga, Ganjar memastikan bahwa warga akan tetap dapat pemukiman yang layak di sekitar lahan yang digusur, dengan catatan mendukung dan gotong royong melakukan pengerjaan normalisasi BKT dan huntara.
"Lima minggu Huntara selesai dibangun. Gotong royong lho. Ke depan pak wali kota janji akan membangunkan rusunawa di dekat sini. Tapi harus ditata agar tetap bersih. Harapannya kan sini jadi kawasan wisata air," kata Ganjar.
Sejurus kemudian, Ganjar meninggalkan Tambakrejo dan warganya yang telah bombong, senang menerima kesepakatan pembangunan huntara.
Saat ini pun warga tetap menjalankan ibadah puasa seperti biasa. Para ibu nampak mendampingi belajar anak-anaknya dibantu LSM Setara dan jaringan, beserta seniman dan para mahasiswa.
Bintang Al Huda, salah satu pengurus LSM Setara mengatakan kondisi warga saat ini relatif ayem pasca dimediasi dan dijelaskan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Setidaknya, harapan hidup dan melanjutkan mimpinya kembali tumbuh.
"Untuk teman-teman mahasiswa dari beberapa kampus bergantian penjadwalan setiap hari. Setara melakukan pendampingan anak, trauma healing bersama kawan-kawan jaringan. Juga dengan para seniman. Bagaimanapun mereka butuh didampingi," katanya.(*)