Pemilu 2019
Ketua PPK Kesamben Jombang Pingsan saat Hitung Rekapitulasi Surat Suara Pileg
Proses rekapitulasi surat suara di Kecamatan Kesamben, Jombang, terpaksa dihentikan untuk sementara.
Berdasarkan catatan KPU Jombang, hingga Kamis (25/4/2019) ini sebanyak 11 orang penyelenggara Pemilu di Kabupaten yang jatuh sakit.
Mereka terdiri dari anggota KPPS, anggota serta PPK dan satu orang anggota Linmas.
Selain sakit, satu petugas KPU Jombang bidang logistik ada yang meninggal dunia.
Petugas yang meninggal dunia, atasnama Muhammad Iqbal Amiruddin, asal Perak Kabupaten Jombang.
Empat Orang Petugas KPPS dan PPK Meninggal
Banyak kasus petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan petugas kemanan Pemilu 2019 meninggal dunia
Kasus ini juga terjadi di Surabaya, tercatat hingga kini sudah ada 4 orang meninggal dunia.
Empat orang diantaranya adalah Tomi (anggota KPPS TPS 019, Kelurahan Pacar Keling), Sunaryo (ketua KPPS TPS 13 Kapas Madya Baru), Badrul Munir anggota KPPS warga Kedungbaruk, Rungkut, dan ada satu anggota linmas keluraham Hariono yang bertugas menjaga TPS Kandangan Benowo.
Atas fenomena ini Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengecek kesehatan seluruh petugas PPK dan KPPS yang bertugas.
Drg. Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Surabaya menjelaskan sampai dengan hari ini petugas PPK dan KPPS yg diperiksa sejumlah 947 orang.
Dari 974 orang itu, 369 di antaranya mengalami nyeri otot (myalgia), lalu sebanyak 176 orang mengalami darah tinggi atau hipertensi. Sisanya, mengalami beragam penyakit seperti ISPA, Chepalgia, Gastritis, dll.
Dari data tersebut, paling banyak mengalami nyeri otot. Febria mengatakan, hal ini terjadi karena kelelahan.
Diagnosa kedua terbanyak adalah hipertensi, dimana kemungkinan mereka sudah mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya atau juga karena terlalu lelah dan kurang tidur.
"Pemeriksaan ini kami lakukan dengan 63 tim medis dari dokter dan perawat. Semua KPPS dan PPK di kecamatan kita periksa, itu udah beberapa hari yang lalu perintahnya Ibu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini)."
"Kemudian memang rata-raya banyak yang kecapekan, sehingga tensinya agak tinggi, intinya itu, jadi rata-rata tensi tinggi. Mungkin capek, stres ada yang hitung ulang," terang Febi, panggilan akrabnya, Kamis (25/4/2019) melalui telepon.