Kasus Mutilasi di Blitar
Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Asal Kediri: Peristiwa di Warung Hingga Bakar Barang Bukti
Aris Sugianto dan Azis Prakoso memperagakan pembunuhan terhadap Budi Hartanto hingga membuang mayat dan hilangkan barang bukti.
Lalu, keduanya mengangkat koper berisi jasad korban.
Kemudian, keduanya melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai.
Setelah itu, kedua pelaku pergi meninggalkan lokasi.
"Kedua pelaku melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, yang memimpin langsung proses rekonstruksi di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Leo, panggilan Leonard Sinambela mengatakan ada dua lokasi rekontruksi dalam kasus itu di wilayah Kabupaten Blitar.
Lokasi pertama di jembatan Desa Karanggondang, tempat pembuangan jasad korban dan kedua di rumah orang tua Aris Sugianto, di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Satu lokasi lagi di rumah pelaku Aris. Rumah itu tempat membakar pakaian korban dan menyembunyikan sepeda motor korban. Rekonstruksi ini juga rangkaian dari wilayah Kota dan Kabupaten Kediri," katanya.
Bakar identitas korban
Dalam rekonstruksi di rumah orang tua Aris Sugianto (34) di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar terungkap bagaimana pelaku menghilangkan barang bukti.
Jarak rumah orang tua Aris dengan lokasi pembuangan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.
Rekontruksi di rumah orangtua Aris hanya diikuti Aris.

Sedangkan pelaku lain, Azis Prakoso (23), tidak ikut memperagakan adegan rekontruksi di rumah itu.
Azis hanya ikut rekontruksi saat berasa di jembatan Desa Karanggondang, ketika kedua pelaku membuang jasad korban.
Baca: Budi Hartanto Dimutilasi di Warung yang Sepi, Warga Sempat Dengar Teriakan di Malam Eksekusi
Dalam adegan rekontruksi di rumah orang tuanya, Aris memeragakan cara menghilangkan barang bukti pakaian korban.
Aris membakar pakaian dan identitas korban di halaman depan rumah orang tuanya pada pagi hari.
Aksi Aris membakar pakaian dan identitas korban sempat diketahui ibunya yang baru pulang jemaah salat subuh.
Tetapi, ketika itu ibunya tidak tahu barang apa saja yang dibakar anaknya di halaman depan rumah.
"Dia juga membakar pakaiannya sendiri yang terkena darah korban," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela.
Aris juga memeragakan ketika mengambil koper milk ibunya.
Koper itu yang kemudian digunakan untuk membungkus jasad korban.
Tak hanya itu, Aris juga mempraktikan cara menyembunyikan sepeda motor milik korban.
Aris menyembunyikan sepeda motor korban di kamarnya.
"Sepeda motor korban disembunyikan di kamarnya Aris," ujarnya. (surya.co.id/ tribunjatim.com/suryamalang.com)