Senin, 6 Oktober 2025

Kasus Mutilasi di Blitar

Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer Asal Kediri: Peristiwa di Warung Hingga Bakar Barang Bukti

Aris Sugianto dan Azis Prakoso memperagakan pembunuhan terhadap Budi Hartanto hingga membuang mayat dan hilangkan barang bukti.

Penulis: Adi Suhendi
surya/samsul hadi
Aris dan Ajis mempraktikan cara membuang jasad korban saat proses rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap guru honorer asal Kota Kediri di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (24/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rekonstruksi yang dipergakan dua tersangka kasus pembunuhan Budi Hartanto terungkap sejumlah fakta.

Dua tersangka, Aris Sugianto dan Azis Prakoso menjalani rekonstruksi di beberapa tempat dengan memeragakan 38 adegan, Rabu (24/4/2019).

Dikutip dari suryamalang.com, Rekonstruksi berlangsung di enam tempat, satu lokasi di Kota Kediri, tiga lokasi di Kabupaten Kediri, dan dua lokasi di Kabupaten Blitar.

Rekonstruksi di Kota Kediri dilakukan di Sanggar CK Dance Home Ruko GOR Jayabaya.

Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Guru Honorer di Kediri, Bertengkar Usai Berhubungan Badan - Pelaku Menangis

Di tempat ini korban dan sejumlah rekannya sempat latihan tari.

Sedangkan rekonstruksi di Kabupaten Kediri berlangsung di rumah tersangka Azis Prakoso di Desa/Kecamatan Ringinrejo.

Kemudian di warung nasi goreng dan masakan Malaysia milik tersangka Aris Sugianto di Jalan Surya, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo.

Baca: Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto, Ini Perannya

Serta lokasi pembuangan kepala korban di Sungai Ploso Kerep, Desa Bleber, Kecamatan Kras.

Sedangkan rekonstruksi di Kabupaten Blitar berlangsung di rumah tersangka Aris Sugianto (34) di Desa Mangunan, Kacamatan Udanawu, dan lokasi pembuangan koper berisi tubuh korban di bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu.

Pembunuhan di warung Aris

Dikutip dari surya.co.id terungkap dalam rekonstruksi bagaimana awal mula terjadinya pembunuhan.

Dalam rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto, tersangka Azis Prakoso (23) terlihat agresif.

Saat memeragakan aksinya, beberapa kali membacok korban.

Semula Azis berupaya melerai percekcokan antara Aris Sugianto dengan Budi Hartanto di warung nasi goreng yang dikelola Aris di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.

Aris Sugianto membawa koper ke warung nasi goreng tempat mutilasi di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019).
Aris Sugianto membawa koper ke warung nasi goreng tempat mutilasi di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019). (Didik Mashudi/Surya)

Percekcokan itu terjadi setelah korban Budi Hartanto selesai berhubungan intim dengan tersangka Aris.

Azis yang tidak tahu awal mula percekcokan tengah malam itu malah mengundang kemarahan korban yang mengambil pisau besar kemudian disabetkan ke arah Azis.

Baca: Gagal Jadi Wakil Gubernur, Puti Guntur Raih Suara Tertinggi DPR RI Dapil Surabaya-Sidoarjo

Namun pisau besar itu kemudian berhasil direbut Azis yang diganti disabetkan ke arah Budi Hartanto.

Beberapa bacokan pisau itu mengenai tangan, kepala, dan leher korban.

Azis saat menyerang korban terlihat agresif dibantu tersangka Aris Sugianto.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengungkapkan dari hasil pemeriksaan tindakan agresif yang dilakukan Azis karena tersangka ternyata sering mengonsumsi narkoba.

"Tersangka memang sering mengonsumsi narkoba," ujarnya.

Pembacokan korban itu pada adegan 10 dan adegan 11 korban meninggal, sehingga membuat Aziz bingung untuk menghilangkan jejak.

Baca: Pemutilasi Guru Honorer Kediri Bakar Bajunya yang Terkena Darah di Blitar, Sang Ibu Lihat Aksinya

Kemudian muncul ide dari Aris untuk mengambil tas koper milik ibunya dari rumahnya di Blitar untuk membuang mayat korban.

Karena kopernya tidak muat terjadi mutilasi bagian kepala.

"Yang dibuang bagian kepala dahulu, kemudian badannya di lokasi terpisah di Blitar," jelasnya.

Penghilangan bagian kepala dilakukan untuk menghilangkan jejak.

Selain itu supaya badannya dapat masuk ke dalam koper.

Di lokasi pembunuhan dan mutilasi kedua pelaku memeragakan 28 dari 38 adegan yang dilakukan.

Kedua tersangka dengan kaki pincang akibat luka tembak terlihat memeragakan adegan seperti dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Saat memeragakan adegan, Aris Sugianto terlihat sering menangis hingga bercucuran air mata.

Matanya juga terlihat sembab dan beberapa kali menyeka matanya.

Namun, tersangka lain Azis Prakoso terlihat tenang memeragakan semua adegan seperti tertuang dalam berita acara pemeriksaan.

Lempar jasad korban dari atas tanggul

Dalam rekonstruksi terungkap bagaimana kedua pelaku membuang jasad korban yang sebelumnya sudah dimutilasi.

Polisi membawa kedua tersangka ke sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, sekitar pukul 12.30 WIB .

Begitu melihat kedua pelaku digelandang polisi menuju ke tanggul sungai, warga yang sudah lama menunggu di lokasi langsung meneriakinya bersaut-sautan.

Suasana rekonstruksi kasus mutilasi Budi Hartanto di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019).
Suasana rekonstruksi kasus mutilasi Budi Hartanto di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019). (surya.co.id/didik mashudi)

"Oalah iki to pelakune, kok yo kejemen (Oalah ini pelakunya, kok ya kejam)," celetuk seorang warga yang menyaksikan langsung proses rekonstruksi di lokasi kepada Tribunjatim.com.

Aris dan Azis terlihat berjalan terpincang-pincan saat polisi menggelandangnya ke pinggir tanggul sungai.

Azis tampak mengenakan sarung.

Baca: Rekonstruksi Mayat dalam Koper, Terungkap Cara Pelaku Mutilasi Budi Hartanto Hilangkan Barang Bukti

Aris dan Azis terlihat tenang memeragakan beberapa adegan di lokasi.

Dalam rekonstruksi itu, Aris dan Azis mempraktikan cara membuang jasad korban yang dibungkus dalam koper.

Keduanya terlihat datang ke lokasi mengendarai Honda Scoopy milik korban.

Azis yang mengemudikan sepeda motor sedangkan Aris membonceng di belakang.

Koper berisi jasad korban diletakan di sela-sela posisi duduk Ajis dan Aris.

Selanjutnya, Azis dan Aris turun dari sepeda motor.

Sedangkan koper berisi jasad korban masih berada di boncengan sepeda motor.

Lalu, keduanya mengangkat koper berisi jasad korban.

Kemudian, keduanya melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai.

Setelah itu, kedua pelaku pergi meninggalkan lokasi.

"Kedua pelaku melempar koper berisi jasad korban dari atas tanggul sungai," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela, yang memimpin langsung proses rekonstruksi di jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Leo, panggilan Leonard Sinambela mengatakan ada dua lokasi rekontruksi dalam kasus itu di wilayah Kabupaten Blitar.

Lokasi pertama di jembatan Desa Karanggondang, tempat pembuangan jasad korban dan kedua di rumah orang tua Aris Sugianto, di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

"Satu lokasi lagi di rumah pelaku Aris. Rumah itu tempat membakar pakaian korban dan menyembunyikan sepeda motor korban. Rekonstruksi ini juga rangkaian dari wilayah Kota dan Kabupaten Kediri," katanya.

Bakar identitas korban

Dalam rekonstruksi di rumah orang tua Aris Sugianto (34) di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar terungkap bagaimana pelaku menghilangkan barang bukti.

Jarak rumah orang tua Aris dengan lokasi pembuangan jasad korban sekitar 1,5 kilometer.

Rekontruksi di rumah orangtua Aris hanya diikuti Aris.

Warga berkumpul di pinggir tanggul sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, tempat penemuan mayat dalam koper, Rabu (24/4/2019). Polisi berjaga mengamankan proses rekonstruksi.
Warga berkumpul di pinggir tanggul sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, tempat penemuan mayat dalam koper, Rabu (24/4/2019). Polisi berjaga mengamankan proses rekonstruksi. (Samsul Hadi/Surya)

Sedangkan pelaku lain, Azis Prakoso (23), tidak ikut memperagakan adegan rekontruksi di rumah itu.

Azis hanya ikut rekontruksi saat berasa di jembatan Desa Karanggondang, ketika kedua pelaku membuang jasad korban.

Baca: Budi Hartanto Dimutilasi di Warung yang Sepi, Warga Sempat Dengar Teriakan di Malam Eksekusi

Dalam adegan rekontruksi di rumah orang tuanya, Aris memeragakan cara menghilangkan barang bukti pakaian korban.

Aris membakar pakaian dan identitas korban di halaman depan rumah orang tuanya pada pagi hari.

Aksi Aris membakar pakaian dan identitas korban sempat diketahui ibunya yang baru pulang jemaah salat subuh.

Tetapi, ketika itu ibunya tidak tahu barang apa saja yang dibakar anaknya di halaman depan rumah.

"Dia juga membakar pakaiannya sendiri yang terkena darah korban," kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela.

Aris juga memeragakan ketika mengambil koper milk ibunya.

Koper itu yang kemudian digunakan untuk membungkus jasad korban.

Tak hanya itu, Aris juga mempraktikan cara menyembunyikan sepeda motor milik korban.

Aris menyembunyikan sepeda motor korban di kamarnya.

"Sepeda motor korban disembunyikan di kamarnya Aris," ujarnya. (surya.co.id/ tribunjatim.com/suryamalang.com)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved