Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Mutilasi di Blitar

Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Mutilasi Guru Honorer Budi Hartanto, Ini Perannya

terungkap ada orang lain yang mengetahui pembunuhan dan mengganti plat nomor kendaraan korban, tapi dia tidak melaporkan kepada polisi.

Editor: Sugiyarto
kolase Instagram/Kompas
guru honorer asal Kediri, Budi Hartanto meninggal dimutilasi usai berhubungan badan 

Di lokasi ini ada dua adegan yang dilakukan korban Budi Hartanto yang diperankan oleh Brigadir Debi anggota Jatanras Polda Jatim.

Rekonstruksi guru honorer dimutilasi di warung nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019) diserbu ribuan warga.
Rekonstruksi guru honorer dimutilasi di warung nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Rabu (24/4/2019) diserbu ribuan warga. (TRIBUNMADURA/DIDIK MASHUDI)

Pelaksanaan rekonstruksi dipimpin langsung AKBP Leonard Sinambela bersama tim penyidik Polda Jatim.

Saat memeragakan adegan, Aris Sugianto terlihat sering menangis hingga bercucuran air mata.

Matanya juga terlihat sembab dan beberapa kali menyeka matanya.

Namun, tersangka lain Azis Prakoso terlihat tenang memeragakan semua adegan seperti tertuang dalam berita acara pemeriksaan.

Azis yang kakinya juga mengalami luka tembak juga berjalan pincang.

Frans menyebutkan ada 38 adegan yang diperagakan.

Puncaknya ada pada adegan 11 dan 12 tentang bagaimana proses mutilasi dan kematian korban.

"Rekonstruksi ini menggambarkan bagaimana polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan secara profesional, transparan dan terbuka," kata Barung Mangera.

Petugas juga ingin menunjukkan bahwa TKP di warung nasi goreng yang disewa Aris Sugianto tempat terjadinya pembunuhan dan mutilasi.

"Adegan ini hanya rekonstruksi, kalau tidak sesuai dengan berita acara akan dicatat penyidik. Berarti ada kebohongan yang dilakukan pelaku," ujarnya.

Barung Mangera menyebutkan pada adegan 11 saat tersangka Aris menduduki perut korban Budi Hartanto apakah sesuai dengan saat memegang tangannya.

Kalau saat menduduki dan tidak memegang berarti ada kebohongan.

"Reka ulang ini menjelaskan BAP yang kita lakukan," tambahnya.

Kalau ada ketidakcocokan akan digali lagi, karena penyidik sejauh ini masih belum menemukan unsur adanya perencanaannya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved