1000 Milenial Cerdas untuk Indonesia
Mereka yang termasuk usia produktif (15-64 tahun) pada tahun 2045 nanti merupakan penduduk yang saat ini berusia 0-37 tahun
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (2012) menganalisa bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi sekitar tahun 2025.
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2017) agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.
Dengan demografi yang dimiliki, Indonesia diperkirakan akan mencapai keemasan pada tahun 2045, tepat 100 Tahun setelah merdeka.
Mereka yang termasuk usia produktif (15-64 tahun) pada tahun 2045 nanti merupakan penduduk yang saat ini berusia 0-37 tahun, termasuk generasi milennial yang kini berusia 17-37 tahun.
Dengan karakter milenial yang memiliki semangat tinggi dan pandai menguasai lebih dari satu bidang, generasi milenial ini ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo dapat mengurangi ketertinggalan jumlah wirausaha di Kawasan Asia Tenggara.
Baca: Aksi Freestyle Millenial Festival di Ambon Jadi Tontonan Warga, Ini yang Dilakukan Kapolda Maluku
Berdasarkan data Bank Dunia, jumlah wirausahawan di Indonesia hanya mencapai kurang dari 4% dari jumlah masyarakat Indonesia.
Jumlah ini lebih sedikit dari negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Berbagai program kewirausahaan yang digalakkan pemerintah, nyatanya mampu meningkatkan perekonomian Indonesia.
Sebuah komunitas anak muda, A-Team International selaku mitra bisnis QNET, mengadakan seminar mengenai kewirausahaan bertemakan "1000 Milenial Cerdas Untuk Indonesia" kepada ribuan anak muda di tiga kota, Jakarta, Surabaya, dan Nusa Tenggara Timur.
Seminar ini menghadirkan beberapa praktisi, seperti Dita Soedarjo selaku pengusaha muda Indonesia, Fransisca Nelwan Mok yang pernah menjabat sebagai satu-satunya direktur wanita di Bank Mandiri, dan Hendra Zhou selaku pengusaha di bisnis jaringan yang melibatkan anak muda.
Dita Soedarjo menjelaskan bahwa langkah awal menjadi wirausaha adalah memiliki kemampuan bersosialisasi yang tinggi untuk memperluas jaringan.
Tanpa adanya jaringan yang kuat dan baik, akan menyulitkan wirausaha untuk meningkatkan bisnisnya.
Fransisca Nelwan Mok mengatakan bahwa generasi milenial harus peduli terhadap kesejahteraan orang tua dan sekitarnya.
Kepedulian ini dapat menjadi motivasi dasar untuk bekerja keras dalam menjalankan bisnis yang digelutinya sebab uang bukan satu-satunya tolak ukur kesuksesan seseorang.
"Kerja keras, disiplin, komitmen, dan integritas tinggi juga menjadi syarat mutlak dimiliki milenial untuk menjalankan bisnisnya," tegas Fransisca Nelwan Mok.
Pembicara terakhir yang memberikan motivasi bisnis di hadapan lebih dari 1000 anak muda di Jakarta adalah Hendra Zhou yang menambahkan, anak-anak muda yang penuh semangat ini patut mempertahankan semangatnya dalam mengejar suatu hal.