KA Joglosemarkerto Terjang Pikap di Slawi, Dua Orang Tewas
Butuh waktu sekitar 1 jam untuk proses evakuasi bangkai mobil pikap yang berada di tengah rel
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Dua teknisi tower Base Transceiver Station (BTS) perusahaan jasa telekomunikasi tewas setelah mobil pikap yang ditumpangi dan membawa genset tertabrak kereta api.
Kecelakaan terjadi di perlintasan tanpa palang, Desa Kudaile Langon Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Selasa (22/1/2019) sekitar pukul 12.30.
Mobil bernopol B 9560 BAL sempat terseret sejauh 250 meter ke arah utara oleh KA Joglosemarkerto yang kala itu melintasi jalur tersebut menuju arah Kota Tegal.
Karena kejadian nahas itu, dua orang yang ada di mobil pikap tersebut tewas seketika dan secepatnya dibawa menuju ke RS Muhammadiyah Singkil Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal.
Mereka adalah Nurokhman (28) dan Bambang Sugito (35), warga Desa Luwungragi Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
Dari informasi yang diperoleh Tribunjateng.com, Selasa (22/1/2019), kedua teknisi tower BTS tersebut bermaksud pulang menuju rumah kontrakannya di Desa Kudaile Langon.
Selasa (22/1/2019) siang itu, mereka baru saja menyelesaikan pekerjaan memasang genset di sebuah tower perusahaan jasa telekomunikasi.
Baca: Sempat Dirawat Setelah Kecelakaan, Pembalap Drag Bike Sulthan Ramadhan Meninggal Dunia
Syukur (39), warga yang tinggal di sekitar perlintasan, tempat kejadian nahas itu melihat mobil pikap tersebut terseret kereta api yang sedang melaju cukup kencang itu.
"Saya lihat mobil itu terseret kereta api, Mas. Tak lama kemudian, kereta api mengerem mendadak dan berhenti di jarak 250 meter dari titik perlintasa tanpa palang itu," ujar Syukur kepada Tribunjateng.com, Selasa (22/1/2019).
Kasatlantas Polres Tegal AKP M Adiel Aristo menyebut, sekitar 1 jam proses evakuasi bangkai mobil pikap yang berada di tengah rel itu dilakukan.
"Setelah evakuasi mobil selesai, kami akan selidiki sebab-akibatnya. Termasuk juga di titik dugaan mobil itu tertabrak kereta api," kata AKP Adiel Aristo.