Penipu Intai Orangtua Siswa SDN 01 Kartoharjo Kota Madiun, Pelaku Diketahui Ada di Jakarta Barat
Sebab, belum sempat meminta uang, penipu menutup ponselnya karena orangtua sudah merasa curiga dengan gelagat penipu.
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Pihak kepolisian Polsek Kartoharjo, melacak nomor telepon yang digunakan penipu untuk menghubungi sejumlah orangtua wali murid SDN 1 Kartoharjo, Kota Madiun, Rabu (16/1/2019) kemarin pagi.
Dari hasil pelacakan yang dilakukan pihak kepolisian, terhadap nomor 08131065xxx yang digunakan pelaku penipuan.
Diketahui penipu yang belum diketahui identitasnya itu berada di luar Kota Madiun.
"Nomor itu sudah kami cek, sudah tidak aktif. Dari Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, ternyata bukan dari Kota Madiun," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (17/1/2019) siang.
Dia mengatakan, dalam penipuan ini, belum ada orangtua wali murid, yang sempat menyerahkan uang kepada penipu.
Sebab, belum sempat meminta uang, penipu menutup ponselnya karena orangtua sudah merasa curiga dengan gelagat penipu.
"Tidak menyebutkan minta uang berapa, tapi ada rencana untuk minta tebusan. Bahwa anaknya kecelakaan, minta uang tebusan mengganti biaya perawatan," jelasnya.
Dia mengimbau kepada orangtua agar jangan mudah percaya apabila ada orang tak dikenal yang menghubungi, memberikan kabar kecelakaan, atau kabar lainnya yang belum terkonfirmasi.
Catut Nama Pegawai
Sebelumnya, belasan orangtua siswa Sekolah Dasar (SDN) 01 Kartoharjo atau yang lebih dikenal dengan nama SDN Guntur Kota Madiun, menjadi korban penipuan.
Pada Rabu (16/1/2019) pagi, mereka mendapat telepon dari orang tak dikenal.
Orang tak dikenal tersebut, mengabarkan kalau anak mereka mengalami kecelakaan di sekolah, dan sudah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Penelpon misterius itu juga mencatut nama pegawai SDN tersebut.
"Kemarin Rabu (16/1/2019) pagi sekitar pukul 08.30 WIB, saya ditelepon nomor tidak dikenal. Katanya putra saya mengalami kecelakaan, jatuh di kamar mandi. Mengalami pendarahan," kata Liluk Dwi Mulyanto, saat ditemui di SDN 1 Kartoharjo, Kamis (17/1/2019) siang.
Dia kemudian menanyakan identitas pria yang menelponnya.
Pria tersebut tidak menyebutkan namanya, dan hanya mengaku sebagai pegawai sekolah.