Kamis, 2 Oktober 2025

Sumber Api Muncul di Tengah Sungai Kacangan Gegerkan Banjarnegara

Keberadaan gas itu bahkan sudah diketahui warga sejak puluhan tahun silam, namun belum termanfaatkan hingga sekarang

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Jateng/ Khoirul Muzakki
Sumber api di Sungai Kacangan Desa Sijenggung Banjarmangu, Banjarnegara 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat Banjarnegara  dihebohkan kemunculan api yang berkobar di jalan akses perkebunan warga, Desa Majatengah, Banjarmangu beberapa waktu lalu.

Api muncul dari dalam lubang retakan longsor sehingga terkesan mengerikan.

Kemunculan gas alam ternyata juga terjadi di desa lain di Kecamatan Banjarmangu.

Tak jauh dari Desa Majatengah, api yang diduga bersumber dari gas alam juga muncul di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu.

Menariknya, fenomena itu terjadi bukan di daratan lapang, melainkan tengah Sungai Kacangan yang membelah desa, sementara hulu sungai itu berada di atas Desa Majatengah, dekat penemuan gas alam di areal retakan.

Tribun mencoba membuktikan kebenaran informasi itu dengan mendatangi lokasi keberadaan gas alam di Sungai Kacangan.

Suhedi, Ketua Rt 3 Rw 2 Desa Sijenggung menemani perjalanan kami dengan menggenggam sebuah linggis.

Baca: 5 Kuliner Khas Dieng, Banjarnegara: Ada Buntil yang Mirip dengan Kuliner dari Turki

Di musim penghujan saat ini, kata dia, belum tentu menemukan titik api yang diinginkan.

Butuh usaha lebih keras untuk menemukannya.

Lahan yang diduga mengandung gas alam relatif basah karena sering terguyur hujan. Sehingga api tidak mudah dipantik.

Beruntung, gundukan tanah di tengah sungai itu tidak tenggelam oleh banjir. Air sungai surut kala itu. Sebuah batu besar mampu menahan arus atau membelokkannya sehingga tak langsung menerjang lahan.

"Kalau ke sini pas terang (kemarau), api mudah menyala. Kalau musim hujan susah," katanya.

Tanah lahan di tengah sungai itu memang agak berbeda dengan lahan lain di sekitarnya.

Tanah berpasir dan bebatuan yang membentuk lahan itu sebagian terlihat menghitam atau gosong. Aroma bebatuan itu pun tak lazim.

Tak mudah ternyata memantik nyala api di lahan yang basah.

Baca: Kapal Gerbang Samudra I Terbakar, Sumber Api Diduga dari Dek Tempat Parkir Kendaraan

Tanah di permukaan tak menyala ketika disulut korek api. Untung Suhedi sudah mempersiapkan linggis dari rumah.

Dengan alat itu, ia mencoba menggali tanah sedalam sekitar 5 sentimeter.

Suhedi berkali-kali menyalakan tanah itu dengan bantuan korek api.

Sayang, sampai kedalaman itu, api tak kunjung menyala.

Tetapi Suhedi tak frustasi. Ia bertekad membuktikan, lahan tak bertuan itu mengandung sumber energi.

Ia sulit menyembunyikan keletihannya, meski peluh tak mengalir karena hawa dingin.

Suhedi kembali menghujamkan linggisnya ke tanah lebih dalam.

Sampai kedalaman sekira 10 sentimeter, ia mencoba lagi menyulut tanah dengan percikan korek api.

Kali ini usahanya berhasil, api menyala dari dalam lubang galian.

Suhedi sejenak menyetop pekerjaannya. Nafasnya mengalir lega.

Baca: Bupati Banjarnegara Marah Dibohongi Mafia Pengatur Skor Sepak Bola, Habis Rp1,3 Miliar dalam 6 Bulan

"Agak susah kalau pas penghujan gini. Tanahnya basah, harus gali dulu,"katanya

Sumber gas itu ternyata bukan berada di satu. Suhedi pun coba membuktikannya dengan menggali tanah di titik lain pada lahan tersebut.

Karyanto, temannya coba mengeruk tanah menggunakan batang kayu di bawah batu besar.

Di kedalaman sekitar 10 cm, mereka kembali berhasil menyalakan api di atas tanah yang basah.

Nyala api cukup besar, meski terlihat samar karena paparan sinar matahari.

Alhasil, ada 3 titik api yang berhasil ditemukan kala itu di lahan sama.

Suhedi meyakinkan, titik api bisa muncul di tempat lain di area itu jika mau menggali lebih luas.

"Kalau yang lain digali mungkin bisa nyala juga," katanya.

Keberadaan diduga gas alam di Desa Sijenggung Banjarmangu ini menambah daftar penemuan gas alam di Kabupaten Banjarnegara.

Sebelumnya, Kepala Desa Bantar Kecamatan Wanayasa juga melaporkan keberadaan sumber gas alam di desa tersebut.

Keberadaan gas itu bahkan sudah diketahui warga sejak puluhan tahun silam, namun belum termanfaatkan hingga sekarang.

Warga Desa Majatengah baru-baru ini juga melaporkan kumunculan api dari lubang retakan longsor yang diduga bersumber dari gas alam. Di bawah desa tersebut, masih di areal sungai Kacangan, Desa Sijenggung, terdapat sumber api yang diduga berasal dari gas alam.

Penemuan itu bisa jadi kabar baik jika gas alam tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat lebih luas. Masalahnya, tempat penemuan gas alam di lokasi berbeda itu berada di zona rawan pergerakan tanah.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved