Senin, 6 Oktober 2025

Tsunami di Banten dan Lampung

Willy Siska Korban Tsunami Banten: Tiba-tiba Datang Air dalam Hitungan Detik

Willy Siska yang saat telah terserat ke laut mencoba untuk berenang ke pesisir pantai

Warta Kota/Joko Supriyanto
Willy Siska, korban selamat tsunami Pantai Anyer yang kehilangan istri dan dua anaknya, saat bercerita pada Senin (24/12/2018) 

"Saat itu dari belakang ada dua anak kecil dua orang, yang tengah mengapung pada kayu dan saya melihat anak kecil tersebut, langsung saya pindah dan menyelamatkan dia, saya ke arah selatan, meninggalkan dua kelompok tadi yang terapung ke utara dan saya ngak tahu apakah yang dikotak tersebut selamat atau tidak dan kami pun berusaha baca istighfar dan satu anak kecil ini ternyata tangannya patah," kata pria dua anak ini.

Hampir tiga jam berenang di lautan untuk menuju pantai, dan kembali diterjang gelombang, ia dan dua anak berhasil selamat hingga ke pesisir pantau.

Sisa-sisa alat musik Band Seventeen yang diterjang tsunami di kawasan Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). Tsunami diselat Sunda yang terjadi pada sabtu 22 Desember 2018 hingga kini tercatat sebanyak 168 orang meninggal dunia dan korban luka-luka mencapai 745 orang serta yang masih dalam pencarian sebanyak 30 orang. (Tribunnews/Jeprima)
Sisa-sisa alat musik Band Seventeen yang diterjang tsunami di kawasan Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Minggu (23/12/2018). Tsunami diselat Sunda yang terjadi pada sabtu 22 Desember 2018 hingga kini tercatat sebanyak 168 orang meninggal dunia dan korban luka-luka mencapai 745 orang serta yang masih dalam pencarian sebanyak 30 orang. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)

Namun ketika itu kondisi pesisir pantai cukup mencekam hingga beberapa pohon roboh.

"Hampir 3 jam berenang tapi ngak berasa cape. Mungkin ini kehendak allah belum saatnya termasuk dua anak kecil tadi yang akhirnya dapat selamat di pesisir pantai tadi," ujarnya.

Baca: Ketika Terjadi Tsunami saat Berlibur, Apa yang Harus Dilakukan Wisatawan?

Tak sampai disitu, ia pun bergegas untuk mencari anggota keluarganya yang hilang, namun karena minimnya penerangan ia hanya mendeger suara-suara teriakan minta pertolongan. Hingga pada pukul 07.00, ia menemukan anak sulungnya sudah terbaring tidak bernyawa.

"Anak saya yang gede Alya itu saya sendiri yang menemukan dan saya sendiri yang bawa ke pendopo hotel. Kalo istri saya itu ketemunya 3 kilometer dari pesisir pantai dibawa arus. Dan saya masih ada satu lagi putra saya yang masih kecil yang belum ketemu dan saya mohon doa apapun kondisinya bisa segera diketemukan dengan putra kami," ucapnya.

Penulis: Joko Supriyanto

Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Ini Cerita Kengerian Korban Selamat saat Diterjang Tsunami Anyer

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved