Tsunami di Banten dan Lampung
Inilah Orang Pertama yang Meyakini dan Mengabar Tsunami Banten Beserta Video, Meski Dibantah BMKG
Tsunami Selat Sunda datang tiba-tiba dan merenggut ratusan korban jiwa dan luka.
Sejak tadi pagi memang terjadi erupsi, namun erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh kenaikan gelombang air laut.
Berdasarkan hasil pengamatan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) dari BMKG, beberapa data menujukkan bahwa memang terjadi pasang yaitu:
a. Tidegauge Serang tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9 meter.
b. Tidegauge Banten tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35 meter.
c. Tidegauge Kota Agung Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36 meter
d. Tidegauge Pelabuhan Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28 meter.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan.
“Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” kata Sutopo.
Ia mengimbau masyarakat dihimbau tetap tenang.
“Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Untuk sementara hindari aktivitas di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada,” tegasnya.
“Sekali lagi disampaikan bahwa tidak ada tsunami. Yang terjadi adalah gelombang pasang di sekitar pantai,” papar Sutopo.
Setelah dipastikan apa yang terjadi di Pantai Anyer, Banten adalah bencana tsunami, akun @BiLLRaY_kembali mengunggah video yang telah dihapusnya.
Video yang sama diunggah @BiLLRaY_pada 23 Desember 2018.
Kali ini, video detik-detik tsunami menerjang sebuah hotel di Pantai Anyer itu di beri watermark oleh @BiLLRaY_.
Begini postingannya.