Sederet Fakta Terkait Kasus Mayat Dalam Drum, Mobil Putih, Bingkisan Hitam, Hingga Pelaku Ditangkap
Terduga pembunuh Dufi yang mayatnya ditemukan dalam drum di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ditangkap di Bekasi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penemuan mayat dalam drum di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Minggu (18/10/2018) mulai terungkap setelah Polda Metro Jaya mengamankan sepasang suami istri di Bekasi, Selasa (20/11/2018) sore.
Belum diketahui pasti motif serta kronologi lengkap aksi pembunuhan yang diduga dilakukan Nurhadi bersama istrinya terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi (43).
Keluarga korban pun sudah datang memenuhi panggilan dari Polda Metro Jaya guna mengkonfirmasi sejumlah identitas yang ditemukan dari terduga pelaku.
Baca: Pelaku Pembunuhan Dufi Ditangkap saat Ngopi dan Main Ponsel di Tempat Pencucian Motor
Adik kandung korban, Muhammad Ali Ramdhani, mengaku tidak mengenal terduga pelaku.
Ramdhani pun menjelaskan sebelum Dufi ditemukan tewas di Klapanunggal, Bogor, kakaknya berangkat dari rumah di cluster Catalina, Medang, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, menggunakan mobil Inova putih, Jumat (16/11/2018) sekira pukul 07.30 WIB.
Kepada keluarga, korban mengaku hendak ke stasiun Rawabuntu untuk selanjutnya menuju Menteng, Jakarta Pusat untu menyelesaikan pekerjaannya di tvMu, televisi Muhammadiyah.
Sekitar pukul 08.40 WIB istri Dufi sempat menerima pesan WA dari nomor yang biasa digunakan korban mengabarkan sudah berada di Stasiun Rawabuntu.
Baca: Dufi Diduga Dibunuh Pasangan Suami Istri, Dua Tersangka Diserahkan ke Polres Bogor
Tetapi setelah pesannya dibalas, sang istri tidak kunjung mendapat balasan dari Dufi.
Dufi pun tidak pulang ke rumah pada Jumat malamnya dan Sabtu (17/11/2018) keluarga kembali menghubungi tetapi nomor ponselnya sudah tidak aktif.
Hingga akhirnya, Dufi ditemukan sudah tidak bernyawa Minggu (18/11/2018) pagi oleh seorang pemulung di kawasan Industri Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.
Jenazahnya ditemukan dalam posisi meringkuk di dalam drum plastik berwarna biru.
Mobil putih di Gunung Putri
Satu rumah kontrakan di wilayah Gunungputri, Kabupaten Bogor dikabarkan menjadi lokasi pembunuhan Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018), rumah kontrakan tersebut tepatnya berlokasi di Kampung Bubulak, RT 03/04, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Lokasinya berada di Jalan Swadaya yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari Jalan Raya Bojongkulur.

Rumah kontrakan petak yang diduga menjadi lokasi pembunuhan Dufi itu kini sudah disegel dengan garis polisi.
Baca: Pelaku Pembunuhan Dufi Resmi Dibawa ke Polda Jabar Bersama Seorang Perempuan
Kontrakan yang dihuni terduga pelaku MN itu berada di ujung paling luar dari 8 kamar kontrakan bercat sama yakni berwarna biru.
Tarif per kamar kontrakan tersebut Rp 550 ribu per bulan.
Penghuni kontrakan, Aminah (35) mengaku tak menyadari jika ada pembunuhan di kamar kontrakan yang lokasinya berselang dua kamar dari korntrakannya.
Baca: Rumah Pelaku Pembunuhan Dufi, Nurhadi Tampak Terbengkalai dan Tak Terurus
Namun kata dia, sejak Kamis (15/11/2018) malam ada mobil putih yang terparkir hingga Jumat (16/11/2018) malam di dekat lapangan parkir dekat kontrakan pelaku.
"Saya juga gak tahu pas katanya ada pembunuhan, gak denger apa gitu. Tapi pas malam Jumat saya pulang kerja ada mobil putih parkir di sana di dekat pinggir jalan sini. Saya juga gak curiga karena saya kira mobil saudara saya, ternyata bukan, sampai malam Sabtu masih ada," kata Aminah.
Koper berlumur darah
Sebelum Dufi ditemukan tewas, warga di sekitar di Water Kingdom, Mekarsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor geger dengan penemuan dua bingkisan hitam, Sabtu (17/11/2018).
Barang-barang yang dibungkus menggunakan plastik hitam dan perekat warna cokelat diduga milik Dufi.
Menurut warga, Ismail (40) ada dua barang yang ditinggalkan di sisi jalan.
Tak hanya itu, terdapat pula sepasang sepatu.
Warga yang penasaran, kata Ismail kemudian memberanikan diri untuk membuka satu dari dua bungkusan hitam tersebut.
Baca: Sinyal Ponsel Dufi Jadi Petunjuk Polisi Telusuri dan Tangkap Tersangka
"Yang ditutup lakban itu isinya tas koper gitu, sementara yang satu lagi yang tinggi itu kayak kantong sampah isinya belum tahu karena sudah pada kaget jadi enggak disobek," kata Ismail.
Menurut Ismail, koper tersebut terdapat bercak darah.

Warga yang kaget, tak melanjutkan membuka koper tersebut.
Ismail beserta sejumlah warga lainnya kemudian melaporkan penemuan bungkusan tersebut ke Polsek Cileungsi.
Warga lain menerangkan bahwa posisi dari dua bungkusan itu berada terpisah.
"Posisinya terpisah jaraknya satu meter lah kira-kira," katanya.
Saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com melalui sambungan telepon Kapolsek Cileungsi Kompol M Asep Fajar membenarkan ada temuan barang yang diduga kuat milik Dufi.
"Sepatu, tas, celana, dan lain-lain, barang itu juga sudah kami serahkan ke Polsek Klapanunggal," ujarnya, Senin (19/11/2018) malam.
Tulisan Merah
Tulisan 'KONTAK' yang diduga menggunakan darah di dinding tembok luar kontrakan terduga pelaku pembunuh di Gunung Putri, Kabupaten Bogor sempat mumbuat kaget warga.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018), di dinding tembok luar kontrakan pelaku terdapat tulisan kata, 'KONTAK' yang diberi garis horizontal di bagian tengahnya.
Tetangga kamar kontrakan terduga pelaku, Aminah (35), mengaku kaget saat hendak membuang sampah melihat tulisan tersebut.

"Saya kaget juga lihat tulisan itu tadi. Saya kan mau buang sampah, saya lihat dikirain tulisan jorok yang jail gitu, ternyata tulisan 'Kontak' dan dilihat dari deket kayak darah," kata Aminah kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (21/11/2018).
Baca: Tetangga Tak Mengira Nurhadi Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Dufi
Aminah mengaku tak tahu siapa yang membuat tulisan yang diduga dari bercak darah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan pasti siapa dan apa maksud dari penulisan 'kontak' yang diduga menggunakan darah tersebut.
Ditangkap saat minum kopi
Terduga pembunuh Dufi bernama Nurhadi ditangkap dekat cucian motor Omen, belakang kelurahan Bantar Gerbang, Bekasi.
Ia ditangkap setelah kepolisian melacak keberadaan pelaku melalu sinyal ponsel korban.
Nesan (50), pemilik cucian motor tersebut mengatakan, saat ditangkap Nurhadi sedang bermain ponsel dan menikmati kopi sembari menunggu motornya selesai dicuci.
"Ketika ditangkap pelaku lagi asyik main ponsel sama minum kopi. Motornya sudah mau selesai dicuci lagi dilap. Tiba-tiba ramai datang sejumlah polisi berpakaian preman menangkap pelaku," kata Nesan saat ditemui Warta Kota, Rabu (21/11/2018).
Nesan mengatakan, saat penangkapan ada sekitar tujuh mobil di kedua arah mengepung lokasi cucian motornya.

"Ada tujuh mobil, polisi keluar langsung tangkap pelaku. Tidak ada perlawan pelaku hanya bilang 'Salah saya apa pak, salah saya apa pak berulang kali ke polisi'," jelasnya.
Nesan mengatakan, penangkapan Nurhadi terjadi begitu cepat, hanya sekitar 15 menit.
Kemudian polisi menangkap istrinya Sari Murniasih (SM) dan langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
Rabu (21/11/2018), aaat keluar dari ruang pemeriksaan Resmob Polda Metro Jaya, Nurhadi dan Sari terlihat mengenakan busana tahanan berwarna oranye.
Tangan Nurhadi juga terlihat diborgol, sedangkan sang istri tampak berjalan dibelakangnya.
Dengan pengawalan cukup ketat, perempuan berambut panjang itu terlihat tangan kanannya digips.
Menurut informasi luka di tangan Sari akibat pasangan tersebut membunuh Dufi Jumat pekan lalu.
Tak ada satu kata pun terucap dari pasangan pasangan suami istri tersebut saat digelandang ke Polda Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
Proses hukum keduanya akan dilimpahkan ke Polres Bogor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyarankan awak media untuk menanyakan kasus tersebut lebih jauh kepada Polres Bogor.
"Pelaku segera dilimpahkan ke Bogor. Hal-hal lain silakan ke Polres Bogor," katanya.
(tribunnewsbogor.com/ tribunnews.com/ wartakota)