Minggu, 5 Oktober 2025

Kasilem Histeris Lalu Meregang Nyawa Setelah Saksikan Tubuh Renta Sang Ayah Bergulat Dengan Celeng

Para pemburu ditemani anjing-anjing terlatih itu tentunya bersenjata lengkap, minimal tombak untuk melumpuhkan kawanan babi hutan.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
Minggu sore (11/11) jadi hari yang nahas bagi Miarto Saprul (74), warga Desa Kedunggede Rt 3 Rw 4 Kecamatan Lumbir. Nyawanya nyaris terancam usai bergulat beberapa saat dengan babi hutan. 

Miarto berusaha melawan. Tetapi di usianya yang lanjut, tenaganya tak cukup kuat untuk melumpuhkan lawannya itu.

Ia bahkan tak mampu menangkis serangan babi hutan yang mencabik-cabik tubuh rentanya.

Sejumlah perempuan yang menyaksikan kejadian itu hanya menjerit ketakutan.

Hingga beberapa menit kemudian, pertolongan itu barulah datang. Tetapi Miarto sudah terlanjur babak belur.

Akibat serangan itu, ia menderita luka cabik, juga memar merah kebirunan di bagian perut dan luka di kaki kiri.

Para pemburu yang mengejar babi itu dari hutan lalu masuk ke perkampungan berhasil melumpuhkan buruan itu hingga mati.

"Korban sempat dibawa ke Puskesmas untuk dirawat,"katanya

Kejadian mengerikan itu bahkan disaksikan langsung oleh Kasilem, putri Miarto.

Anak mana yang tak miris melihat orang tuanya teraniaya di depan mata.

Apalagi bagi Kasilem yang memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi.

Jantungnya pasti lebih berdebar saat medapati kenyataan buruk di hadapannyam

Ia teriak histeris agar ayahnya yang tengah berjuang mempertahankan nyawanya cepat tertolong.

Hingga teriakannya sirna karena kesadarannya hilang. Kasilem yang roboh karena pingsan ikut digotong bersama ayahnya yang merintih kesakitan.

Tetapi masyarakat lebih berempati pada kondisi Miarto karena luka tubuhnya yang memprihatinkan. K

asilem dianggap pingsan wajar yang tidak lama akan kembali sadar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved