Minggu, 5 Oktober 2025

Pesawat Lion Air Jatuh

Salat Ghaib dan Tahlil Korban Lion Air di Masjid Raya Tuatunu

Imam Jumat Ust Ali Mansyur dan Khotib Ust Rojali Abdullah, sedangkan salat ghaib diimami Habib Muhammad

Editor: Eko Sutriyanto
bangkapos/agus nuryadhyn
Masyarakat dan jemaah Masjid Raya Tuatunu menggelar sholat ghaib untuk korban jatuhnya pesawat Lion air JT 610 

Laporan Wartawan Bangkapos,  Agus Nuryadhyn

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA  - Umat muslim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar salat  ghaib untuk korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang Jawa Barat. 

Apalagi,  jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10) masih meninggalkan duka bagi masyarakat di Provinsi Kepulauan Babel.

Salat ghaib digelar usai sholat Jumat di Masjid Raya Tuatunu Pangkalpinang.,  Jumat (2/11).

Adapun Imam Jumat Ust Ali Mansyur dan Khotib Ust Rojali Abdullah, sedangkan salat ghaib dipimpin Imam Habib Muhammad.

Kegiatan yang diinisiasi Gerakan Urang Melayu Bangka Belitung juga dihadiri Kabag Humas dan Protokol Pemprov Babel H Kholil,  Kasi Korem 045 Garuda Jaya Letkol Inf Deksi Van Toni,  Kapolsek Gerunggang AKP M Fahruddin SH serta umat muslim dan jemaah Masjid Raya Tuatunu Pangkalpinang

Mewakili keluarga Korban AKBP Mito,  Edi Suryatin menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya salat ghoib dan tahlil untuk semua korban yang berlangsung di Masjid Raya Tuatunu Pangkalpinang.

Dijelaskan Edi dalam musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, salah satunya AKBP Mito yang berdinas di Polda Kepulauan Babel.

"Secara umum untuk keluarga korban,  agar korban mohon dimaafkan," ungkap Edi merupakan mertua AKBP Mito.

Baca: Ratusan Orang Salat Gaib di Pantai Tanjung Pakis

Menurut Edi bahwa semua musibah merupakan kehendak Allah SWT. Karena yang namanya musibah ini,  tidak menyalahkan siapa-siapa.

Harapan Edi agar korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 segera ditemukan. 

Edi juga menyampaikan terima kasih kepada tim basarnas,  BPPT,  TNI dan Polri yang telah berupaya melakukan pencarian dan evakuasi para korban.

"Mudah-mudahan arwah korban musibah jatuhnya pesawat Lion air JT 610 dalam keadaan mati sahid dan husnul khotimah, " ungkap Edi.

Senada juga dikemukakan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Bangka Belitung Supendi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat di Babel dan khususnya jemaah di Masjid Raya Tuatunu yang menggelar sholat ghaib dan tahlil. 

Menurut Supendi bahwa hingga hari ke empat ini,  jajaran Kementerian Keuangan RI masih berduka. 

Baca: Walikota Tanjungpinang Tanggapi Penangkapan Empat Wanita ABG Bersama Dua Pria Ada di Dalam Hotel

Dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 itu ada terdapat 21 pegawai Kemenkeu yang bertugas di Bangka Belitung.

Adapun korban diantaranya satu orang pejabat eselon III,  14 orang pejabat eselon IV dan 6 orang pejabat eselon V dan penuh pelaksana. 

"Pegawai ini semuanya tinggal di luar Provinsi Kepulauan Babel dan setiap hari Senin waktu yang paling tepat agar teman-teman tidak terlambat memberikan pelayanan, " jelas Supendi.

Pegawai di jajaran Kemenkeu berduka selama satu minggu ditandai dengan memasang pita hitam di baju lengan kiri.

Mewakili Gubernur Babel,  Kabag Humas Pemprov Babel H Kholil menyampaikan duka atas tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada hari Senin 29 Oktober 2018.

"Mudah-mudahan semua korban husnul khotimah. Kepada keluarga yang ditinggalkan senantiasai diberi kesabaran ketabahan dan kesehatan dan keikhlasan hati untuk menerima musibah," kata Kholil.

Menurut Kholil musibah ini merupakan peringatan dan cobaan bagi keluarga yang ditinggalkan .

Kholil juga menyampaikan terima kasih kelada Gerakan Urang Melayu Babel yang menginisiasi kegiatan salat ghaib dan tahli yang berlangsung di Masjid Raya Tuatunu Pangkalpinang. 

Bahkan Pemprov kata Kholil akan mendukung inisiasi Gerakan Urang Melayu Babel untuk membangun tugu peringatan musibah Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610.

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved