Fotografer Bangka Pos Group Mengaku Bersyukur Tidak Jadi Naik Pesawat Lion Air JT 610
Hingga Jumat 27 Oktober 2018 pagi, Resha mengaku masih tetap tidak mengubah keinginannya untuk pulang pada Senin
Resha tak menyangka keputusan yang tiba-tiba itu mengubah segalanya.
Ia masih bisa tersenyum dan melihat kedua anaknya dan istri.
Ibu Terjatuh di Pasar
Kabar kecelakaan Lion Air JT610 tak hanya membuat beredar di media televisi, online dan media sosial.
Hal ini membuat keluarga besar Resha di Pangkalpinang panik lalu berusaha menghubungi Resha kala itu.
Bahkan, sang ibu yang sedang belanja di pasar terjatuh.
"Mak kami jatuh di pasar pas denger kejadian tu. Soal e kaben di orang tahu e ku pulang Senin," ujar Resha.
Baca: Orang Tua Pilot Bhavye Suneja Yakin Putranya Baik-baik Saja dan Akan Membawanya Pulang
Pagi itu, kata Resha ponselnya mati sehingga, banyak keluarga yang menelepon tidak bisa.
Hal inilah yang kemudian membuat rasa panik pihak keluarga semakin menjadi-jadi.
"Salahku pulik, soal e hape ku mati pagi e. jadi adik, ayuk kek mak ku nangis. Dorang pikir ku jadi berangkat pagi tu," sebut Resha.
Akhirnya, pihak keluarga tenang setelah mendengar kabar bahwa Resha tidak jadi berangkat dari istri dan mertua.
"Ayukku sempat tebayang nameku ade di pesawat tu. Die la betangis-tangis di rumah (Pangkalpinang). Tapi syukurlah, Allah berkehendak lain dan masih ingin aku di sini menemani anak dan istri bersama keluarga," jelas Resha.
Kawan Kantor Bersyukur
Fitriyadi rekan satu kantor Resha mengaku sangat senang mendengar kabar nama Resha tidak masuk dalam daftar manifes pesawat Lion Air JT60 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang Bekasi Jawa Barat.
"Syukurlah, die selamat. Men dak e kasihan kek anak e agik kecit-kecit," tutur Fitriyadi.