Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Situbondo

Guncangan Gempa Tak Pengaruhi Kegiatan Annual Meeting IMF-WB Meski Sempat Mengagetkan Para Delegasi

Presiden Jokowi yang menginap di kawasan Nusa Dua, Badung, bersama Ibu Negara Iriana mengaku merasakan gempa tersebut.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Presiden Jokowi menyalami peserta pertemuan di Sofitel, Nusa Dua Badung, Kamis (11/10/2018). TRIBUN BALI/AA SERI KUSNIARTI 

Bahkan, kata dia, Presiden Jokowi akan tetap bermalam di Bali, dan membuka puncak acara IMF-World Bank Annual Meeting 2018 hari ini di Nusa Dua.

"Jadi sampai puncak acara, yaitu Annual Meetings Plenary Session tetap berjalan seperti semula juga," katanya.

Ketika terjadi gempa, pihaknya bersama tujuh unsur seperti panitia nasional, MTS IMF World Bank, Polda, Kodam, BMKG, dan BNPB serta ITDC melakukan rapat sekitar pukul 06.37 Wita.

Rapat ini membahas semua hal dari semua instansi terkait menyampaikan pendapat dan antisipasi serta solusi terhadap gempa dan penanggulangan gangguan lainnya.

"Kita putuskan bersama-sama, dan kami share baik kepada official termasuk para partisipan yang register di kami semuanya," ujarnya.

Intinya, baik infrastruktur maupun sarana-prasarana tetap bisa digunakan dan berjalan normal.

Agenda pun akan berjalan normal hingga acara usai pada 14 Oktober 2018 mendatang.

Hingga tadi malam, seluruh peserta annual meeting yang teregistrasi mencapai 36.058 orang.
Adapun tamu VVIP adalah 10 kepala negara ASEAN dan beberapa petinggi negara lainnya.

Lokasi Selat Bali
Sementara itu, berdasarkan informasi dari keterangan akun twitter BMKG, kekuatan gempa awalnya disebutkan 6,4 SR yang kemudian dimutakhirkan jadi 6,3 SR.

Gempa terjadi pada Lintang 7.42 LS, Bujur 114.47 BT kedalaman 10 KM dan lokasi di Selat Bali.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami.

BMKG menyebut gempa Situbondo ini disebabkan oleh sesar naik Flores. Hasil penelitian ilmuwan, sesar tersebut memang sedang aktif di beberapa bagian.

Kerusakan akibat gempa di Situbondo.
Kerusakan akibat gempa di Situbondo. (Surya)

"Ini sesar naik yang ada di Flores memang lagi aktif di beberapa tempat," ujar Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, di kantor BMKG, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

BMKG menyatakan gempa Situbondo ini tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok dan Palu.

Menurut dia, gempa Situbondo karena sesar naik Flores. Sementara, gempa Palu disebabkan oleh pergerakan sesar Palu-Koro.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved