Nobar Final Piala Dunia Berujung Tewasnya Johny, Tersangka Pelaku Kritis Diamuk Keluarga Korban
Momen nonton bareng Piala Dunia 2018 di Desa Wasian, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, mendadak berbuah kegemparan.
Oni terkapar dengan posisi tertelungkup.
Menurut Rice, Oni sosok yang baik, ia tak lagi tinggal bersama sang anak, tapi sering datang ke rumah kerap membawakan hasil kebun.
Baca: Polisi Kejar Pria Berinisial F terkait Kasus Pembuangan Dua Jasad Bayi Kembar
Rice hanya tahu, Oni akan nonton sepak bola final piala dunia, bahkan bersama teman-teman menyiapkan makanan untuk santap bersama.
"Kita cuma tahu dia mau nonton sepak bola," kata dia.
Jelang tengah malam Oma Rice mengatakan, ada yang datang memberi tahu, Oni terlibat perkelahian. Dia mengira hanya perkelahian biasa.
Ia syok kala mendengar sang anak sudah tewas.
"Kage dorang bilang Ini so mati (tiba-tiba mereka bilang Oni sudah meninggal)," kata dia.
Orang-orang mengisahkan menit-menit terakhir sebelum Oni meninggal dunia, kata Rice, Oni sempat menyerahkan piring mengajak tersangka makan meski akhirnya ditolak.
Ia tak habis pikir mengapa anaknya yang sudah berlaku baik dan ramah malah dibunuh. Ia pun hanya bisa pasrah.
"Kita kasiang baru klar operasi mata, so dapat cobaan begini (baru selesai operasi mata sudah dapat cobaan)," kata dia memelas.
Belum sampai di situ duka Rice, anaknya yang lain Dorman ikut diamankan polisi. Dorman menyerang tersangka pembunuhan Oni, setelah kakaknya dilukai.
Dorman kemudian menyabet parang ke tersangka. Hal itu kemudian membawanya ke jeruji besi sebagai tersangka penganiayaan. (ryo)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Nonton Final Piala Dunia, Pria di Kakas Tewas Ditikam, Tersangka Kritis Diamuk Keluarga Korban