Nobar Final Piala Dunia Berujung Tewasnya Johny, Tersangka Pelaku Kritis Diamuk Keluarga Korban
Momen nonton bareng Piala Dunia 2018 di Desa Wasian, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, mendadak berbuah kegemparan.
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Momen nonton bareng Piala Dunia 2018 di Desa Wasian, Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, mendadak berbuah kegemparan, Minggu (16/7/2018) tengah malam.
Johny Ticoalu alias Oni (47) warga Desa Wasian tewas mengenaskan setelah ditikam tersangka SL alias Tei yang juga warga Desa Wasian.
Kejadian penikaman itu terjadi jelang nonton bareng. Warga sudah menyiapkan proyektor dengan layar lebar untuk nobar.
Namun mendadak terjadi perselisihan, sempat dilerai tapi kembali berlanjut hingga Oni bersimbah darah terkapar di tanah.
Oni terkapar dengan badan tertelungkup. Sebuah luka menganga tampak di rusuk kirinya mengeluarkan darah segar.
Kasus itu berlanjut, setelah Oni tewas, keluarga korban mengamuk. Kemudian melukai tersangka Tei.
Sebuah sabetan parang menghujam punggung tersangka Tei. Kasus ini pun sudah ditangani Polsek Kakas.
Baca: Luka Tembak Jadi Petunjuk Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Mapolres Indramayu
Tersangka Tei sudah dilarikan ke rumah sakit. Sementara jenazah korban Oni sudah dibawa ke rumah duka di Desa Wasian.
Cerita Saksi
Romi Tontai (40), saksi menceritakan kronologisnya, saat itu ia melihat pelaku dalam keadaan mabuk mencabut sebilah pisau pada bagian pinggangnya dan pergi menuju ke arah korban.
"Dia memang sudah dalam keadaan mabuk dan membawa pisau, saya tidak tahu jelas dia tikam di daerah mana. Karena tersangka sudah mengonsumsi miras," katanya.
Marsel Walandouw (28), warga lainnya mengatakan dia berdiri bersama korban bahwa tersangka yang telah memegang sebilah pisau hendak menikam korban.
"Saya dan Dorman langsung lari namun korban Oni Ticoalu tak sempat menyelamatkan diri dan menikam korban pada arah bagian badan dan saya lihat ia kejang-kejang. Tersangka kemudian mengamuk-ngamuk," kata dia.
Keluh Kesah Ibu Korban
Tak ada firasat di benak Rice Ticoalu Rarung hingga harus kehilangan anak tirinya Johny Ticoalu.
Oni, sapaan akrab korban tewas ditusuk menggunakan pisau saat nonton bareng Piala Dunia 2018 di Desa Wasian, Kakas Barat, Senin (16/7/2018) subuh.
Oni terkapar dengan posisi tertelungkup.
Menurut Rice, Oni sosok yang baik, ia tak lagi tinggal bersama sang anak, tapi sering datang ke rumah kerap membawakan hasil kebun.
Baca: Polisi Kejar Pria Berinisial F terkait Kasus Pembuangan Dua Jasad Bayi Kembar
Rice hanya tahu, Oni akan nonton sepak bola final piala dunia, bahkan bersama teman-teman menyiapkan makanan untuk santap bersama.
"Kita cuma tahu dia mau nonton sepak bola," kata dia.
Jelang tengah malam Oma Rice mengatakan, ada yang datang memberi tahu, Oni terlibat perkelahian. Dia mengira hanya perkelahian biasa.
Ia syok kala mendengar sang anak sudah tewas.
"Kage dorang bilang Ini so mati (tiba-tiba mereka bilang Oni sudah meninggal)," kata dia.
Orang-orang mengisahkan menit-menit terakhir sebelum Oni meninggal dunia, kata Rice, Oni sempat menyerahkan piring mengajak tersangka makan meski akhirnya ditolak.
Ia tak habis pikir mengapa anaknya yang sudah berlaku baik dan ramah malah dibunuh. Ia pun hanya bisa pasrah.
"Kita kasiang baru klar operasi mata, so dapat cobaan begini (baru selesai operasi mata sudah dapat cobaan)," kata dia memelas.
Belum sampai di situ duka Rice, anaknya yang lain Dorman ikut diamankan polisi. Dorman menyerang tersangka pembunuhan Oni, setelah kakaknya dilukai.
Dorman kemudian menyabet parang ke tersangka. Hal itu kemudian membawanya ke jeruji besi sebagai tersangka penganiayaan. (ryo)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Nonton Final Piala Dunia, Pria di Kakas Tewas Ditikam, Tersangka Kritis Diamuk Keluarga Korban