Sabtu, 4 Oktober 2025

Kawasan Ground Zero Legian Kuta Rawan Jambret, Targetnya Para Turis Mabuk

Kamis (5/7/2018) tepat pukul 03.20 Wita dini hari, kawasan Ground Zero, Legian, Kuta, Badung, Bali, masih dipadati wisatawan asing.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Situasi kawasan Ground Zero, Legian, Kuta, Jumat (6/7/2018) malam. Ground Zero termasuk daerah rawan jambret. TRIBUN BALI/I WAYAN ERWIN WIDYASWARA 

Meski demikian, penjambret rupanya selalu menggunakan helm, atau jaket sweatter untuk menutupi kepala saat beraksi.

Menurut warga Kuta, Putra Gunadi, belakangan sudah lebih jarang terjadi kasus penjambretan di kawasan Ground Zero, dan Gang Poppies Kuta.

"Kalau dari pantauan orang yang awam seperti saya, sekarang sudah lebih jarang," kata Putra.

Saat Tribun Bali menyusuri Gang Poppies II sekitar pukul 03.30 Wita keesokan harinya, Jumat (6/7/2018) dini hari, tampak sejumlah anggota jagabaya berkeliling.

Mereka mengaku tidak menemukan hal yang mencurigakan pada waktu itu.

"Tidak bisa diprediksi yang begitu. Kalau kami ada pasti dia tidak ada," ujar seorang anggota jagabaya.

Turunkan Tim Jagabaya
Selama hampir sepekan Tribun Bali melakukan penelusuran di kawasan Ground Zero, ada satu warga asing yang terdengar melaporkan kasus kehilangan ke posko kepolisian yang ada di kawasan Ground Zero.

"Masih ada kok (jambret) di sini. Cuma sekarang tidak sering seperti dulu. Ada saja pokoknya kejadian kehilangan," kata seorang pemilik warung yang menjadi langganan para sopir taksi, polisi, dan tukang ojek di kawasan Ground Zero Kuta.

Sejumlah sopir taksi yang sempat bercakap-cakap dengan Tribun Bali juga mengungkap bahwa kasus jambret dan copet di Kuta memang sudah rahasia umum.

Bahkan, empat orang sopir taksi yang sempat bercakap-cakap dengan Tribun Bali bertutur bahwa jambret dan copet di kawasan Ground Zero Kuta seperti memiliki jaringan kuat, sehingga sangat sulit diberantas sampai akar-akarnya.

Baca: Kapolresta Sukabumi: Ini Bukan Kasus Orang Tenggelam Lalu Muncul 1,5 Tahun Kemudian

"Itu sudah rahasia umum. Saya sudah 22 tahun berseliweran di sini nganter tamu, ya tahulah gimana. Tapi saya tidak berani menuduh siapa-siapa," ungkap salah satu sopir taksi seraya sedikit tersenyum ke arah teman-temannya yang sesama sopir taksi.

Seorang pegawai Money Changer di kawasan Ground Zero, Jro Koming, mengungkapkan bahwa copet di kawasan itu beraksi ketika tidak ada petugas yang bersiaga.

Ia menyebut apabila di kawasan Ground Zero lebih dominan terjadi kasus pencopetan daripada penjambretan.

"Kalau di sini biasanya copet yang ada. Kalau jambret itu kan yang bawa motor, biasanya di gang-gang Poppies itu dia," ujar pemuda asal Kintamani, Bangli ini.

Desa Adat Kuta menugaskan Tim Jagabaya yang terdiri dari 17 orang setiap harinya untuk memonitoring dan menjamin keamanan wilayahnya pada jam pulang para turis di kawasan Legian, Kuta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved