Kisah Mobil Ambulans Tua yang Bikin Warga Bangga
Asap putih langsung menyembul dari lubang knalpot ketika Rahmat Subagio (52menyalakan mobil ambulan di garasi Balai Desa Ujung Piring, Minggu
"Iya kalau ambulan milik puskesmas kota siap, kadang masih menunggu lama. Akhirnya saya putuskan cari mobil bekas untuk dijadikan ambulan desa," katanya.
Selama delapan bulan ini, lanjutnya, ambulan butut kebanggan warganya itu bisa dimanfaatkan masyarakat desa tetangga. Seperti Desa Bilangan dan Desa Kramat.
"Mengantarkan warga sakit sudah sering. Tapi kalau antarkan jenazah, baru lima kali. Jarak makam dari balai desa ini sejauh tiga kilometer," pungkasnya.
Hoiri (34), warga setempat, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan ambulan itu. Terutama ketika prosesi pemakaman sepupunya beberapa waktu lalu, yang menempuh jarak lebih dari satu kilometer.
"Ambulan memang diharapkan warga selama ini. Kalau pakai mobil pribadi, pemiliknya takut. Khawatir pasien meninggal di jalan atau dalam mobil," terangnya.
Ia berharap, desanya kelak perlahan mampu mengganti mobil ambulan yang lebih bagus kendati tidak harus membuang ambulan yang telah ada.
"Di sini ada puskesmas, hanya puskesmas tingkat desa," pungkasnya.