Cawagub Andi Sudirman: Masih Berusia 34 Tahun Tapi Pengalaman Sebagai Profesional
Kemenangan pasangan berakronim Prof-Andalan dan bernomor urut 3 ini sudah diprediksi sebelumnya berdasarkan hasil survei
Editor:
Hendra Gunawan
Andi Sudirman berhasil lulus di sana dengan beasiswa yang cukup mencengangkan bagi mahasiswa seusianya yakni Rp 10 juta ketika SPP per semester sekitar Rp 360 ribu pada saat itu.
Dengan beasiswa sebesar Rp 10 juta itu, kehidupan Andi Sudirman mengalami lompatan dahsyat.
Namun, realitas itu tak membuat cara hidup Andi Sudirman berubah.
Ia tetap seorang Surdirman yang dulu.
Yang menjalani hidup penuh dengan kesederhanaan.
Tidak ada yang berubah dari kehidupannya selain tanggung jawabnya yang sudah sedemikian besar.
Persyaratan untuk tetap memperoleh beasiswa dari ‘Thiess Indonesia’ memang lumayan berat, yakni rerata minimal IPK 3,0 harus dipenuhinya dan tidak boleh mendapatkan nilai E setiap mata kuliah serta IPK tidak boleh turun dari semester lalu ke semester berikutnya.
Tuntutan kondisi seperti ini tidak menjadikan Andi Sudirman kedodoran dengan waktu.
Kemampuannya untuk memanajemeni serta mengatur waktu antara aktifitas keorganisasian dan kuliah yang diperolehnya dari masa-masa bangku sekolah kini sangatlah berguna.
Tidak mengherankan, hanya dalam waktu 3 tahun 8 bulan, Andi Sudirman mampu menyelesaikan masa kuliahnya.
Dialah mahasiswa Teknik Mesin yang tercepat selesai di angkatannya waktu itu.
Hal ini merupakan prestasi tersendiri, mengingat dalam kondisi normal, seorang mahasiswa harus bergelut selama lebih 4 tahun untuk mampu menyelesaikan jadwal kuliah di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Andi Sudirman juga berhasil masuk dalam nominasi Lomba PKMT yaitu "Perancangan Pembangkit Listrik Arus Laut” yang diselenggarakan oleh Dikti RI 2005.
Karier
* PT Thiess Indonesia
Setelah menyelesaikan studinya pada Unhas, Andi Sudirman langsung merambah dunia profesional.