Nek Ramlah Takut Dosa karena Tak Bisa Melayani Suami, Dia Pun Tolak Pinangan Pria Asal Lhok Guci
Baru-baru ini perempuan lanjut usia itu kabarnya mendapat tawaran dipinang seorang pria asal Desa Lhok Guci, Kecamatan Pante Cermen, Aceh Barat.
NEK Ramlah (65) atau disapa Mak Inop, janda miskin yang hidup sebatang kara di Desa Padang Rubek, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya belakangan ini menjadi sosok viral di media sosial karena hidupnya yang miskin dan sebatang kara.
Baru-baru ini perempuan lanjut usia itu kabarnya mendapat tawaran dipinang seorang pria asal Desa Lhok Guci, Kecamatan Pante Cermen, Aceh Barat yang disebut-sebut bernama Tgk Husen.
Nek Ramlah yang ditemui Serambi, Jumat (25/5/2018) di rumahnya tersipu malu saat ditanya bahwa sudah ada pria yang bakal menemani hari-harinya saat ini.
Spontan ia menjawab sambil tersenyum bahwa hal itu benar adanya.
Ia mengatakan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepadanya, termasuk kabar bahagia tersebut.
"Benar, ada pria yang ingin meminang saya, dua hari lalu datang ke rumah. Namun saya belum bersedia dan tidak akan menikah lagi, karena saya sudah tua dan tidak bertenaga," ungkap Nek Ramlah.
Baca: Lima Penambang Emas Korban Tertimbun Tanah dan Batu Dievakuasi, Nyawanya Tak Tertolong
Ia menambahkan ingin terus sendiri hingga pengujung hidupnya.
Dulu ia mengaku sangat menderita hidup yang serba kekurangan, mulai mandi dengan tadah hujan, hingga ia tidur dalam kegelapan, karena tidak memiliki listrik dan sumur.
Baru-baru ini setelah diberitakan media tentang kondisi hidupnya yang serba kekurangan, sejumlah bantuan terus mengalir kepadanya.
Nek Ramlah saat ini sudah memiliki sumur dan listrik sendiri atas bantuan yang diberikan kepadanya oleh para dermawan.
Bahkan sekarang ia juga sudah memiliki kompor gas dan tidak memasak menggunakan kayu lagi.
Bantuan juga datang dari Bupati Nagan Raya yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu, ikut membayar harga tanah yang masih terutang di lokasi rumah yang ia tempati saat ini.
Nek Ramlah mengatakan bercerita tentang menikah lagi adalah sesuatu yang menyakitkan baginya.
Sebab ia mengaku pernah hidup bahagia dengan sang suami tercinta.
Baca: Kepala BNPT: Penangkapan Terduga Teroris di Dalam Kampus Masih Ranah Densus
Namun kebahagiaan itu hancur akibat ulah si wanita perebut laki orang (pelakor) yang membuat hidupnya menderita sepanjang waktu.