Selasa, 30 September 2025

Bom di Surabaya

Anton Febrianto, Pengebom yang Ajak Anak dan Istri Jadi 'Pengantin'

Teroris 'kualat' itu disebut akan melakukan aksi pengeboman tapi keburu meledak di tempat tinggalnya di blok B lantai lima

Editor: Sanusi
Tribunjatim.com/Pradhitya Fauzi
Polisi memasang garis polisi di Rusunawa Wonocolo Taman, Sidoarjo akibat ledakan yang diduga bom dari lantai 5 blok B3, Minggu (213/5/2018) malam sekitar pukul 21.10 WIB. TRIBUNJATIM.COM/PRADHITYA FAUZI 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kapolda Jawa Timur Irjen pol Mahfud Arifin menyatakan bahwa yang meninggal dunia di lokasi ledakan Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo bukanlah korban, tapi pelaku yang berniat menjadi 'pengantin' alias bomber bunuh diri.

"Mereka itu pelaku, bukan korban. Mereka akan melakukan aksi seperti di Surabaya," jawab Kapolda di lokasi ledakan, Senin (14/5/2018) dinihari.

Disebutnya, lokasi sudah berhasil diamankan oleh petugas.

Termasuk tiga pelaku yang dalam keadaan tidak bernyawa di blok B lantai lima juga sudah selesai diperiksa.

"Pelakunya juga tinggal dievakuasi menuju rumah sakit. Termasuk beberapa barang buktinya," lanjut Kapolda.

Teroris 'kualat' itu disebut akan melakukan aksi pengeboman tapi keburu meledak di tempat tinggalnya di blok B lantai lima Rusun Wonocolo.

Pelaku tersebut disebut-sebut satu keluarga.

Keluarga yang tinggal di kamar rusun tersebut adalah Anton Febrianto (47), istrinya bernama Puspitasari (47), dan empat orang anak mereka.

Yakni Hilta Aulia Rahman (17), Ainur Rahman (15), Faisa putri (11), dan Garida Huda Akbar (10).

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, pada ledakan pertama Anton mengalami luka parah namun masih hidup.

"Dia dalam keadaan memegang switching, sehingga terpaksa dilumpuhkan. Jadi, Anton tewas setelah dilumpuhkan petugas yang datang ke lokasi," ungkapnya.

Dalam ledakan pertama itu, Puspitasari dan anaknya bernama Hilta Aulia Rahman tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan dua anak yang kecil, Faisa dan Garida mengalami luka parah.

Pelaku Ledakan di Rusun Sidoarjo 6 Orang, Semua Masih
Sekeluarga, Kondisinya Mengerikan

Tiga jenazah, Anton istri dan anak pertamanya dievakuasi ke RS Bhayangkara Surabaya, Senin dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

"Ainur Rahman, satu-satunya anak laki-laki selamat. Dia juga yang membawa dua adiknya ke rumah sakit. Sekarang, mereka di RS Bhayangkara Surabaya," lanjut dia.

Termasuk sejumlah barang bukti lain juga sudah diamankan dan dibawa oleh Brimob.

"Barang yang diduga bom juga sudah dievakuasi," tandas Barung.
Sosok Anton dan Keluarga

Penghuni rusun, M Nur Sholeh (25), menyebut Anton dan keluarga tinggal di Blok B lantai 5 sejak 2015.

Anton memiliki 4 anak. Dia sehari-hari berjualan kue dan menyuplai warung-warung kopi sekitar rusun.

"Dia (Anton) mengantar kue pagi hari, biasanya pada saat subuh," tambah Sholeh yang menghuni Blok B lantai 2, Senin (14/5/2018).
Selain itu, Lidya, tetangga Anton yang lainnya menuturkan bahwa Anton sudah tinggal di rusun tersebut sejak tahun 2015.

"Pak Anton merupakan warga Surabaya yang tinggal di Rusunawa sejak 2015 lalu," ujar Lidya kepada awak media, Minggu (13/5/2018).
Sedangkan untuk sang istri, para tetangga mengaku tidak tahu menahu.

"Kalau istrinya enggak tahu, enggak kelihatan," tandasnya.

Mengenai anak-anak pelaku, para tetangga menuturkan bahwa anak Anton masih duduk di bangku sekolah.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved