Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Remaja Aceh Ditangkap Imigrasi Malaysia, Sulit Ditemukan karena 8 Bulan Pindah-pindah Penjara

Pasca penangkapan, M Afzal harus mendekam di penjara imigrasi dan sejak 4 November 2017 dipindahkan ke Penjara Kajang, Malaysia.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Afzal, remaja asal Bireuen yang dipenjara selama 8 bulan di Malaysia, tiba di kampung halamannya, Kamis (26/4/2018). 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Muhammad Afzal (18), warga salah satu gampong di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, sama sekali tidak pernah membayangkan perantauannya ke Negeri Jiran Malaysia berakhir miris.

Pada 21 September 2017, M Afzal yang bekerja sebagai mekanik di Teluk Panglima, ditangkap dalam sebuah operasi keimigrasian di daerah Rawang Sungai Buloh Selangor.

Pasca penangkapan, M Afzal harus mendekam di penjara imigrasi dan sejak 4 November 2017 dipindahkan ke Penjara Kajang, Malaysia.

Berita tentang penangkapan M Afzal dan warga Aceh lainnya kala itu diperoleh Serambi dari anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau Haji Uma.

Pihak keluarga meminta agar dibantu proses komunikasi dan koordinasi terkait nasib dan kondisi M Afzal pasca penangkapan.

Baca: Aktivis 98 Protes Amien Rais Klaim Dirinya Sebagai Bapak Reformasi: Sejarah Harus Diluruskan

Haji Uma yang dikenal sering membantu warga Aceh di Malaysia, kemudian menindaklanjutinya.

Ia membangun komunikasi dengan Abu Saba dari KANA Group untuk menelusuri posisi keberadaan M Afzal.

Serta membantu pengurusan untuk pemulangan ke Aceh sebagaimana yang diharapkan keluarga di Aceh.

Setelah melalui proses panjang dan berliku, akhirnya M Afzal dapat kembali dan tiba kembali di kampung halamannya pada Kamis (26/4/2018).

Kabar terkait kepulangan M Afzal disampaikan oleh Haji Uma kepada Serambi, Jumat (27/4/ 2018).

Haji Uma mengucapkan puji syukur atas proses kepulangan M Afzal yang berjalan lancar dari Malaysia setelah sebelumnya melalui proses yang panjang dan berliku.

Baca: Sumiyati Ogah Ambil Uang Ganti Terdampak Tol Semarang-Batang Meski Rumahnya Sudah Dieksekusi

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi perhatian dan membantu, khususnya Abu Saba dan KANA Group dan warga Aceh di Malaysia, BP3TKI dan juga pihak KBRI Malaysia," kata Haji Uma.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved