Kamis, 2 Oktober 2025

Harga Tanah di Kawasan Jalan SM Amin Pekanbaru Kini Mencapai Rp 2 Juta Per Meter Persegi

Setelah adanya rencana pembangunan pusat perkantoran dan Kawasan Industri Tenayan serta Outer Ringroad, harga tanah melonjak tinggi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Pekanbaru tengah dalam tahap pengerjaan, Rabu (21/3/2018). Jalan tol yang merupakan bagian dari jalan Trans-Sumatera yang menghubungkan Pekanbaru dengan Dumai tersebut rencananya akan rampung pada tahun 2019 mendatang dengan panjang jalan keseluruhan mencapai 131,5 km. Bila selesai, jarak tempuh dari Pekanbaru ke Dumai atau sebaliknya hanya akan memakan waktu kurang lebih dua jam. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Perkembangan Pekanbaru semakin pesat, dengan geliat pembangunan hingga ke sudut-sudut kota.

Pasalnya, pengembangan daerah tidak bisa lagi leluasa di pusat perkotaan yang sudah sesak.

Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dengan mengembangkan Kecamatan Tenayanraya sebagai pusat pemerintahan dan industri.

Pengembangan dilakukan ke pinggiran kota yang selama ini sepi penghuni.

Dampaknya sendiri tentu akan banyak dirasakan terutama harga jual tanah.

Setelah adanya rencana pembangunan pusat perkantoran dan Kawasan Industri Tenayan serta Outer Ringroad atau Jalan Lingkar Luar, harga tanah melonjak tinggi.

Baca: Penggerebekan Pabrik Narkoba di Denpasar Berawal dari Penangkapan Krisna Andika

Seperti harga tanah di sepanjang Jalan Badak menuju pusat perkantoran Kota Pekanbaru, tempat wali kota nanti berkantor, pada tahun 2012 silam hanya Rp 50 ribu per meter.

Lima tahun berselang, pada 2017 harga tanah di kawasan itu sudah mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu per meter.

Demikian pengakuan seorang warga Pekanbaru yang memiliki tanah di Jalan Badak bernama Sahrin R saat bercerita dengan Tribun Pekanbaru.

Tanah Sahrin dekat dengan lokasi kantor Wali Kota Pekanbaru yang baru.

"Tanah aku di Badak ujung, dekat dengan kantor Wali Kota Pekanbaru yang baru. Kubeli tahun 2012, harga Rp 50 ribu per meter, harga pasaran saat ini sekitar Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per meter," ujar Sahrin kepada Tribun, pekan lalu.

Baca: Mahfud MD Bertemu Luhut Panjaitan Tak Bicara soal Pilpres Tapi Hanya Untuk Makan Singkong Goreng

Syahrin membeli tanah di lokasi dekat perkantoran Wali Kota Pekanbaru setelah mengetahui rencana pembangunan jalan lingkar kota di kawasan tersebut.

Belakangan ia mendapat informasi pusat pemerintahan kota akan dipindahkan ke tempat itu. Ia pun membeli tanah seluas satu hektare saat itu.

"Belinya dulu karena sudah ada rencana pembangunan jalan lingkar kota.Terus belakangan Pak Wali Kota mau buat kantor di sana, itu yang buat naik harganya, " ujar Sahrin.

Tidak hanya Sahrin yang beruntung memiliki tanah di Jalan Badak. Dodi, seorang warga Pekanbaru, membeli tanah di kawasan itu tahun 2011.

Saat itu masih murah. Kini harganya lima sampai enam kali lipat dari harga semula.

Baca: Mantan Direktur Mainichi Shimbun Osaka Jepang Ditangkap Polisi karena 49 Kali Mencuri

"Sekarang pasarannya sudah lima kali lipat dari modalnya," ujar Dodi saat berbincang dengan Tribun.

Ia mengaku sudah banyak yang datang menawar untuk membeli lahannya. Ia belum mau melepasnya, karena masih menunggu harga lebih mahal lagi.

"Kan makin mahal nanti, makanya ditunggu sajalah," kata Dodi.

Tidak hanya di Jalan Badak. Lonjakan harga tanah juga terjadi di sepanjang jalur jalan lingkar luar yang akan dibangun menuju Pasir Putih.

Seperti di sekitar Jalan Seroja, Kelurahan Sialang Rampai Tenayanraya, Pekanbaru.

Kaplingan tanah yang siap dijual sepanjang Jalan Seroja hingga Jalan Melati yang rencananya akan tembus ke Pasir putih harganya mulai melonjak.

Sekitar tiga tahun lalu, harga tanah di lokasi tersebut hanya Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu per meter.

Saat ini harganya sudah mencapai Rp 250 hingga Rp 300 ribu per meter.

"Dulu, tahun 2013, saya beli Rp 50 ribu per meter. Sekarang saya buat kaplingan khusus, untuk bagian paling dekat dengan jalan harganya lebih mahal yakni Rp 250 ribu per meter. Sedangkan yang agak ke dalam Rp 175 ribu per meter," ujar pemilik tanah, Rahmat.

Rahmat memiliki tanah seluas dua hektare, yang berlokasi di pinggir jalan yang rencananya akan dibangun jalan lingkar luar kota.

Baca: Sebut Nama Puan Maharani dan Pramono Anung, Setnov Dinilai Gegabah

"Sekarang di sini sedang pengembangan. Perumahan makin banyak dibangun, sedang dibangun dan akan dibangun," paparnya.

Harga tanah juga melambung di jalan yang bersisian dengan proyek Jalan Lingkar Luar (Outer Ringroad).

Pekanbaru di sepanjang kawasan Jalan SM Amin, yang nantinya terhubung ke Jalan Tol Pekanbaru - Dumai, yang salah satu pintu masuknya berada di Jalan Yos Sudarso.

Heriyanto, salah satu pemilik tanah di sekitar Jalan SM Amin, mengaku memiliki tanah di sekitar jalan itu nama keluarganya seluas 200 meter persegi.

Ia membelinya dulu seharga ratusan ribu rupiah per meter.

"Saat ini harganya sudah di kisaran Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per meter," katanya.

Ia mengungkapkan, harga tanahnya mengikuti harga lahan di kawasan sekitar outer ringroad.

Rata-rata kini harga tanah di sekitaran jalan tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per meter.

Baca: Prostitusi Online di Aceh Besar Terungkap Setelah Polisi Menyamar dan Memesan Dua Wanita di Hotel

Semakin lokasi tanah dekat dengan akses jalan utama, harga tanah semakin tinggi.

Heriyanto mengatakan, naiknya harga tanah di sekitar jalan tersebut didorong oleh pesatnya pembangunan di kawasan jalan tersebut.

Banyak bangunan yang didirikan, serta kehadiran sarana dan prasarana pendukung.

Ia mengatakan baru akan menjual tanahnya ketika harga lebih tinggi lagi dari saat ini.

Marketing Agen Pemasar Properti, Pro Agency, Nasir Zhang mengatakan prospek harga tanah di sekitar area outer ringroad sangat bagus saat ini.

Ia menyebut kenaikan harga tanah di sekitar outer ring road, khususnya Jalan SM Amin dan Jalan Siak 2, rata-rata per tahun mencapai 20 sampai 30 persen.

Nasir mengatakan, dalam rentang waktu 10 tahun saja, tanah di sekitar jalan tersebut sudah menyentuh harga Rp 2 juta per meter dari sebelumnya di kisaran harga Rp 500 ribu. (Tribun Pekanbaru Cetak/smg/uha/iry/dni)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved