Pemuda TKI Asal Aceh Sempat Ditemukan Linglung di Selangor, Keluarga Bingung Mencari
Namun, beberapa waktu Yusri di Malaysia, keluarganya kehilangan kontak atau sama sekali tak bisa berkomunikasi dengan Yusri.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON – Cerita tentang perjuangan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri memang tak ada habisnya.
Ada yang sukses saat mengadu nasib di negeri orang, tapi banyak pula yang mengalami kisah pilu.
Baru-baru ini, hal yang tak menyenangkan menimpa seorang pemuda Aceh yang bekerja di Malaysia.
Baca: Kisah Wanita Bali Meninggal Lalu Hidup Lagi, Kini Ia Mendapat Gelar Baru
Namanya Yusri (30, warga Kabupaten Aceh Barat Daya. Informasi yang diperoleh Serambinews.com, Yusri baru sebulan merantau ke Negeri Jiran itu.
Namun, beberapa waktu Yusri di Malaysia, keluarganya kehilangan kontak atau sama sekali tak bisa berkomunikasi dengan Yusri.
Lalu, keluarga Yusri melaporkan kejadian itu pada anggota DPD RI asal Aceh, Sudirman alias Haji Uma.
Menerima laporan keluarga Yusri, Haji Uma melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk sejumlah orang di Malaysia.
Menurut Haji Uma kepada Serambinews.com, Jumat (16/3/2018), keluarga Yusri bernama Kasman meminta bantuan agar adiknya dicari sampai ketemu lalu dibawa pulang ke kampung.
Kasman menceritakan bahwa adiknya merantau ke Malaysia melalui agen yang ada di Abdya, dengan membayar uang Rp 3 juta, dan berangkat awal Februari 2018.
Tak lama setelah tiba di Malaysia, Yusri mengalami sakit dan seperti ada gangguan jiwa.
Namun, agen tersebut tak bisa dihubungi lagi. Pihak keluarga mendatangi rumah agennya di kawasan Abdya, tapi tidak ditemukan.
“Setelah saya mendapat info tersebut saya bekerja dengan mengontak ke warga Aceh Malaysia termasuk, Abu Saba. Akhirnya saya tersambung dengan seseorang yang pernah melihat Yusri,” katanya.
Dia adalah Bakhtia, warga Nagan. “Bakhtiar mengaku pernah menyelamatkan Yusri yang ditemukan dalam kondisi lusuh tidur di emperan toko. Yusri seperti tak terurus dengan bawaan linglung," kata Haji Uma.