Sabtu, 4 Oktober 2025

Jumlah Nasabah Bank di Kediri yang Tabungannya Hilang Misterius Bertambah Lagi

Polisi turun menyelidiki kasus dugaan pembobolan tabungan milik puluhan nasabah bank di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri

Editor: Sugiyarto
Kompas.com/M.Agus Fauzul Hakim
Seorang nasabah usai melaporkan berkurangnya uang dalam rekening tabungannya di bank di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Polisi turun menyelidiki kasus dugaan pembobolan tabungan milik puluhan nasabah bank di Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, yang diduga dilakukan sindikat luar negeri. 

Terbaru, jumlah nasabah di kantor unit cabang Ngadiluwih yang dirugkan bertambah 16 orang lagi menjadi 33 nasabah 

Kapolres Kediri, AKBP Erick Hermawan mengatakan pihaknya telah mengantongi data nasabah yang mengalami pengurangan saldo tabungan. Pihaknya belum dapat memastikan berapa jumlah total nominal pada seluruh nasabah.

"Sesuai data dari kami ada 33 nasabah, mengenai jumlah belum dirinci," tuturnya, Selasa (13/3/2018).

Informasinya, tidak semudah itu untuk meretas data nasabah Bank. Apalagi, kumpulan data nasabah itu sangat terlindungi dari akses luar (secret).

Hampir tidak mungkin data nasabah dapat bocor ke publik. Pasalnya, data-data nasabah tersebut dilindungi oleh sistem keamanan Bank (Private Network) seperti fungsi Firewall yang mengakomodir dan melindungi data dari serangan pihak luar. Saking terjaga rahasianya, hanya satu orang yang dipercaya mempunyai akses melihat data nasabah yaitu Kepala Kantor Cabang .

Namun, kejahatan Perbankan ini yang diduga dilakukan oleh sindikat memungkinkan meretas data dari nasabah saat transaksi di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Ini diungkapkan Dedi Kusnadi, Pimpinan Bank di Kediri menyatakan jika yang menimpa nasabahnya adalah kejahatan Skimming.

Skiming merupakan kejahatan Perbankan yang menguras tabungan nasabah itu bermula dari transaksi tunai maupun non tunai di mesin ATM. Pelakunya, memasang alat yang merekam transaksi nasabah di luar mesin ATM. Alatnya begitu canggih, disebut Skimmer.

Dikatakan Erick, penyelidikan terkait kasus ini belum mengarah pada tindakan kejahatan Skimming yang ditengarai melibatkan sindikat Internasional.

"Belum ada bukti yang mengarah ke Skimming. Kami masih melakukan penyelidikan bersama tim bank," jelasnya.

Sedangkan, dikatakan Erick, pihaknya telah mendatangi kantor Unit Cabang  Ngadiluwih untuk menyelidiki kasus ini.

 Sebagai tindakan preventif pihaknya telah berkoordinasi untuk memeriksa seluruh mesin ATM di wilayah Ngadiluwih.

"Kami memeriksa sejumlah saksi para nasabah Bank yang mer asa terdebet untuk dimintai keterangan," ungkapnya.

Ditambahkannya, pihaknya telah berkoordinasi bersama petugas bank Kantor Wilayah (Kanwil). Sebagai langkah antisipasi diimbau untuk warga atau nasabah melakukan cek saldo tabungan.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved