Mengapa Didik Baru Mengaku Setelah Seminggu Lamanya Jasad Fitri Dicor?
Setelah dicekik hingga tak bernyawa, mayat korban dimasukkan dalam bak mandi yang berukuran panjang dan lebar 1 meter dengan kedalaman 1 meter.
Didik tak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya telah mencekik Fitri dan mengecor mayatnya di bak mandi karena jengkel.
Mayat itu teridentifikasi sebagai Fitri Angraeni (24) warga Desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Polisi segera mengabari keluarga Fitri di alamat tersebut.
"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban. Karena saat korban menagih utang mengatakan kata-kata kasar," kata Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Aris Munandar, setelah menginterogasi Didik.
Ibu Fitri bernama Sumiyati telah kehilangan anaknya 6 hari silam.
Baca: Polisi Periksa Suhartatik Istri Mantan Wakapolda Sumut yang Tewas di Rumahnya
Menurut Sumiyati yang juga mengasuh dua anak Fitri, enam hari lalu Fitri dijemput seorang pria yang mengendarai sepeda motor.
Entah siapa pria yang menjemput itu. Sejak itu Fitri memang tidak pulang.
Setengah curiga dan penuh harap, karena selama ini Fitri juga kos di tempat lain.
Dia kos terpisah dengan anak dan neneknya, diduga supaya tidak diketahui apa aktivitasnya selama ini. Fitri kerja sebagai pemandu karaoke.
Saat ini jenazah Fitri telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Sedangkan Didik menghuni sel Rutan Polres Kendal untuk penyidikan lebih lanjut.
Rumah Didik Ponco, di Puguh Boja kabupaten Kendal Jateng masih digaris polisi.
Warga sekitar berdatangan ke rumah itu untuk melihat perkembangan kasus pembunuhan yang menghebohkan.
Orang banyak merinding begitu mengetahui bahwa di rumah situlah Fitri dihabisi dan mayatnya dicor semen di bak mandi.