Kamis, 2 Oktober 2025

Tahun Ini PUPR Perkim Gelontorkan Lebih Rp 100 M untuk Jalan di Perbatasan Kaltara

Proses lelang paling cepat bisa tuntas dalam kurun waktu 14 hari kerja

Editor: Eko Sutriyanto
capture video
Bakamla RI zona maritim yang tengah berkantor di Manado, Sulawesi Utara menambah kekuatan untuk pengamanan laut di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kalimantan Utara menargetkan proses pelelangan sejumlah proyek pembangunan/peningkatan ruas jalan perbatasan bisa dituntaskan pada Februari nanti.

Kepala Dinas PUPR-Perkim Kalimantan Utara Suheriyatna menjelaskan, proses lelang paling cepat bisa tuntas dalam kurun waktu 14 hari kerja.

Pihaknya juga masih menunggu penetapan kuasa pengguna anggaran (KPA) setiap kegiatan.

"Teman-teman KPA baru dilantik kemarin. Mudah-mudahan di awal Februari ini kita bisa mulai bekerja untuk proses lelang. Jika begitu, insyallah bulan Maret sudah bisa teken kontrak," kata Suheriyatna, Rabu (31/1/2018).

Ia menjelaskan, ruas jalan perbatasan tahun ini digelontor lebih dari Rp 100 miliar.

Dana tersebut akan dipakai untuk melanjutkan proses pembukaan isolasi wilayah. Yang paling prioritas kata Suheriyatna ialah melanjutkan pembukaan ruas jalan tembus Krayan Kabupaten Nunukan.

"Termasuk juga jalan ke arah Long Boh, Long Nawang," sebutnya.

Baca: Tilang Buat Motor dan Angkot yang Masuk Jalur Cepat Jalan Margonda, Mulai Besok

Ruas jalan terpanjang kurang lebih 100 kilometer yang seperti yang akan menghubungkan Mentarang, Long Semamu, Binuang, dan Long Layu kata Suheriyatna juga akan diteruskan pengerjaannya.

"Itu panjangnya ada kurang lebih 100 kilo. Tetapi tidak sekaligus. Kita cicil per tahunnya," katanya.

Sedang ruas jalan yang dibiayai oleh APBN kata Suheriyatna bahkan sudah ada yang berjalan. Sebab proses lelang APBN sudah dilakukan sejak dini.

"Untuk APBN kemungkinan ada yang akan aspal. Kalau kita (APBD) membuka baru dan agregat. Membangun ruas jalan di perbatasan tidak mudah, karena alat-alatnya harus masuk lewat negara tetangga," katanya. (Wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved