Kamis, 2 Oktober 2025

Petani Kudus Tolak Rencana Impor Beras Oleh Pemerintah Pusat

Kebijakan pemerintah pusat mengimpor beras sebanyak 500.000 ton di awal tahun 2018 menuai tentangan dari beberapa kalangan.

Editor: Sugiyarto
Tribunnews/JEPRIMA
ILUSTRASI 

“Ini masih belum panen semuanya, kalau sudah panen semuanya takutnya harga akan anjlok. Apalagi ada impor semakin membuat resah petani,” tandasnya.

Menurutnya, jika harga gabah tidak mengalami penurunan, petani bisa mengambil keuntungan sebesar Rp 5 juta dari luas lahan satu hektar yang ditanami padi.

“Keuntungan itu harus kami tunggu sejak ltanam sampai panen bisa mencapai empat bulan. Setelah empat bulan kami harapkan keuntungan, dengan adanya impor harga gabah bisa jadi turun. Wah bisa rugi kami,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, Edy Pranoto, Kepala Desa Undaan Lor mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan keluhan sejumlah petani kepada pihak yang berwenang.

Pasalnya, apa yang dikeluhkan oleh petani merupakan bentuk kekhawatiran mereka dalam menuai hasil dari penantian sejak menanam hingga panen.

“Tentu akan kami sampaikan kepada pihak yang berwenang atas kebijakan ini. Biar nanti suara petani bisa didengarkan, dan menghasilkan keputusan yang baik,” katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved