Kamis, 2 Oktober 2025

Mengharukan, Siswa SD Belajar di Mushala Karena Sekolah Ambruk

Ruang kelas 2 SDN Sabagi yang ada di blok Sabagi 2 itu ambruk karena kayu-kayunya tak kuat menahan beban akibat sudah keropos.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNJABAR.CO.ID/SELI ANDINA MIRANTI
Murid SDN Sabagi melihat kondisi ruang kelas mereka yang roboh, Selasa (2/1/2018). 

Murid kelas 2 yang berjumlah 16 orang itu terpaksa belajar di mushola yang ada di halaman depan sekolah.

“Sedangkan murid kelas tiga yang berjumlah 19 orang belajarnya di ruang perpustakaan,” kata Dudung.

Guru yang sudah lama mengajar di SD Sabagi dan tinggal di blok Sabagi 3 ini menunjukan ruang kelas 2 yang juga sudah lauk dan tinggal menunggu ambruk.

“Ruang kelas tiga yang ambruk itu sebelumnya sepeti bangunan ruang kelas 2 ini. Lihat saja kayu-kayu atapnya sudah lapuk, plapon terlepas. Makanya kami memindahkan murid kelas dua belajar di mushola,” katanya.

Bangunan SDN Sabagi ini menjadi satu-satunya bangunan yang tersisa karena rumah milik warga yang ada di sekitar proyek tol ini sudah dibongkar dan mereka pindah.

Selain itu bangunan SDN Sabagi ini menempel dengan bangunan TK dan juga kantor Desa Sabagi.

Bangunan sekolah dan kantor Desa Sabagi ini masih bertahan karena sampai saat ini belum ada lahan yang dibebaskan Pemkab Sumedang untuk dibangun sekolah dan kantor desa. Padahal lahan ini sudah dibebaskan proyek tok Cisumdawu.

Belajar di Musala

Murid kelas 2 SDN Sabagi yang berjumlah 16 orang harus belajar tanpa meja dan bangku.

Mereka belajar duduk bersila beralaskan karpet hijau dan sajadah di musala depan sekolah.

Papan tulis dipasang diatas kursi.

Murid kelas 2 SDN Sabagi harus belajar sampai pukul sembilan sampai jam istirahat dan setelah itu pulang.
Saat jam istirahat, murid sekolah itu gotong royong mengangkut meja dan kursi ke musala.

“Bangunan musala ini dipakai untuk kegiatan belajar mengajar supaya murid tidak duduk dilantai maka bangku dan kursi dari ruang kelas 2 dipindahkan,” kata Dudung.

Sekolah yang dibangun sejak 1961 ini saat ini dihuni 125 murid.

“Murid yang masih ada dan belajar di sekolah ini ada 125 murid ada juga yang pindah ke sekolah lain karena ikut orangtuanya yang pindah karena rumah mereka tergusur proyek tol,” kata Dudung.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved