Oknum Guru di Tulungagung Menakut-nakuti Pelajar Kelas 6 SD Pakai Arit
Ulah seorang guru berinisial EP tengah menjadi berbincangan di kalangan pengajar di Kabupaten Tulungagung.
Di depan dua orang pengawas, EP minta maaf dan mengaku salah. Surat pernyataan yang dibuatnya untuk Zm juga dibatalkan. Kejadian ini seolah berakhir begitu saja.
Namun sejumlah pendidik mengungkapkan perilaku EP yang dianggap berlebihan.
Mereka kecewa karea EP tidak mendapatkan sanksi. Padahal apa yang dilakukannya sudah mencoreng citra para pendidik.
“Sangat tidak pantas membawa senjata tajam ke sekolah, apalagi dia seorang guru. Lebih parah lagi, senjata tajam itu dipakai mengancam peserta didik,” keluh seorang kepala sekolah.
Pengawas UPT Dinas Pendidikan Sumbergempol, M Mukhtar mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke kepala UPT.
Namun kepala UPT sedang ada tugas di luar kota. Diakui Mukhtar, belum ada pembahasan soal tindakan kepada EP.
“Sejauh ini memang sebatas lesan, yang bersangkutan juga sudah minta maaf. Untuk lebih lanjut mungkin nanti menunggu kepala UPT saja,” ujar Mukhtar.