Bunga Kupu-kupu Terbesar di Indonesia ada di Lamongan, Seperti Ini Keunikan yang Dimilikinya
SEBUAH pohon Bunga Kupu-kupu unik itu membuat saya penasaran. Di antara barisan Mahoni yang kurus tinggi, pohon tersebut tampak seperti akar
Pohon Bunga Kupu-kupu bukan tanaman parasit atau benalu. Hanya saja puluhan rantingnya menjalar ke berbagai sisi membuat rimbun. Pohon-pohon di sekitarnya bisa mati karena tak mampu berfotosintesis. Maka tak heran, beberapa Mahoni di dekat Bunga Kupu-kupu itu mati.
Secara administratif, Trinil unik itu berada di petak 35C KRPH Lembor. Lebih luas lagi, wilayah tersebut masuk KBH Tuban. Satu dari tiga rekomendasi hasil identifikasi adalah agar pohon tersebut disterilkan radius 10 meter (m). Namun kenyataannya, para pengunjung bisa mendekat kurang dari 2 m tumbuhnya batang. Pagar dipasang cukup dekat dengan batang pohon. Pengunjung bahkan bisa menyentuhnya.
"Kalau jaraknya segitu (10 m), kasihan penunjung yang jauh-jauh datang," kata Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KPRH) Lembor, Andik Setijono."
"Untuk mengindari kerusakan atau matinya pohon unik itu, pihaknya menimbun akar yang menonjol ke atas tanah agar tak terinjak pengunjung. Ini sebenarnya masuk dalam rekomendasi kedua surat tersebut."
"Rekomendasi ketiga, yakni pemberian label pada pohon-pohon yang sudah di identifikasi. Pohon Trinil itu dan beberapa pohon lain sudah dipasangi tulisan identifikasi dari kertas kecil."
"Khusus Trinil, tulisan nama itu tercentel di salah batang pohon. Pengunjung yang tak jeli tak mungkin menemukannya.
KRPH Lembor berencana mengembangkan kawasan tersebut sebagai area wisata yang lebih luas. Total hutan di wilayah tersebut adalah 19,8 hektare.
“Di sisi selatan, di Petak 35D, ada Trinil yang bentuknya unik-unik. Di Petak 35E ada Goa Genuk, Goa Gangsir, dan Goa Lowo,” Andik menjelaskan potensi-potensi yang akan dikembangkan.
Goa yang disebut adalah cekungan dari dalam bebatuan yang tak terlalu dalam. Spot-spot buatan untuk berswafoto para pengunjung juga menjadi perhatian.
Salah satunya, penataan bambu bentuk kapal di atas bukit. Para pengunjung bisa berfoto di sana dengan latar pemandangan area bawah hutan.
Nama Bunga Kupu-kupu kemungkinan diambil dari bentuk daunnya. Daun pohon tersebut berbentuk memiliki dua ujung lancip -- mirip sayap kupu-kupu.
Jika Anda memasukkan kata kunci "Bunga Kupu-kupu" di mesin pencari Google, hasilnya tak akan memuaskan. Hasil teratas yang muncul adalah Oxalis triangularis.
Bentuk tanaman ini. sangat berbeda dengan pohon Trinil. Hasil yang akan lebih memuaskan jika Anda memasukkan kata kunci: Bauhinia glabra.
Ketertarikan saya pada Trinil unik ini membawa saya bertanya kepada Farid Kamal Muzaki, Dosen di Labolatorium Ekologi Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Saya mengirim beberapa foto pohon tersebut kepada Kamal. Awalnya, ia pun mengira bahwa pohon tersebut adalah Monkey Ladder -- nama lain dari Bauhinia glabra.