Kisah di Balik Penyergapan Pengedar Sabu, Ternyata Polisi Malah Diawasi oleh Mr X

Laporan Wartawan Tribun jabar, Mega Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Suasana pagi di Jalan KK Singawinata, Purwakarta cukup ramai pada Senin (13/11/2017) siang.

Hilir mudik angkutan umum menuju Pasar Rebo membuat suasana lalu lintas cukup padat.

Seorang pria berinisial Sg (30) warga Kelurahan Nagri Kidul, Kecamatan Purwakarta Kota, di sebuah gang di jalan itu sempat celingukan.

Ia langsung mengambil bungkus rokok bekas yang tergeletak di gang itu. Seketika, polisi dari Satresnarkoba Polres Purwakarta yang beberapa jam sebelumnya siaga di jalan gang itu langsung menyergapnya.

Baca: Pria Ini Mendadak Alami Kebutaan Mata Sebelah Setelah Orgame Saat Bercinta dengan Pacar

Sg tak sempat melarikan diri. Polisi memeriksa saku celananya. Bungkus rokok yang dibawa Sg disita polisi. Ada dua bungkus rokok bekas. Saat dicek, bungkus rokok berisi sabu, Sg pun langsung diringkus.

Di sudut lain di sekitar lokasi penangkapan, seorang pria Mr X rupanya mengawasi penangkapan polisi.

15 menit setelah penangkapan Sg, Mr X langsung menghubungi sang tuan pemilik sabu. Dia melaporkan pengiriman sabu lewat Sg untuk dijual gagal.

Baca: Wanita Bertato Huruf Kanji Ikut Pesta Sabu Bersama Empat Pria di Purwakarta

"Itu barang dari teman saya di Bandung namanya HN, dia warga binaan di Lapas di Bandung. Saya hanya ditugasi membawa barang itu untuk kemudian dijual lagi. Barang hanya diletakan ‎di jalan gang oleh teman saya juga. Tugas saya hanya mengambil," ujar Sg di Mapolres Purwakarta setelah ditangkap penyidik Satresnarkoba Polres Purwakarta, Jumat (24/11).

Sebulan lalu, Sg baru keluar‎ dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di pusat Kota Bandung. Sg tidak menyebut nama lapas.

Cerita Mr X yang mengawasi pergerakan polisi dikisahkan Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcahyo.

"Kami diawasi oleh seorang "CCTV" (alias Mr X) mereka tahu wajah-wajah penyidik Satnarkoba Polres Purwakarta. Bahkan 15 menit setelah penangkapan, si CCTV ‎itu langsung melaporkan penangkapan Sg," ujar Heri.

Polisi mengetahui Mr X dari pelacakan menggunakan teknologi informasi dibantu tim IT Polda Jabar.

Bukan Mr X saja yang sudah mengawasi dan mengetahui setiap personil Satresnarkoba, polisi jauh lebih dulu mengenalinya.

"Tapi kami sudah tahu posisi Mr X, wajahnya sudah tahu. Dia tinggal di sekitar Bendungan Ir H Juanda. Dalam waktu sesegera mungkin kami akan menangkapnya, posisinya sudah terkunci, dia sudah panas dingin karena posisinya sudah diketahui," ujar Heri.

Menurutnya, penangkapan terhadap Sg termasuk rumit dan sulit karena jaringan di belakang Sg mengawasi polisi.

Terbukti, posisi Mr X yang dengan tenang melaporkan penangkapan polisi pada H. Pada penangkapan itu, di tangan Sg disita sabu seberat 5 gram.

"Sg ini hanya Joki. Pengiriman diatur dari H yang kata Sg berada di dalam lapas. Posisi Jk hanya mengambil barang setelah "ditempel"‎ di tempat tertentu.

Ditempel ini istilah mereka, sabu disimpan di tempat begitu saja kemudian joki seperti Sg ini yang mengambil,"katanya.

Kisah Mr X bukan kali ini saja dialami polisi. Heri bahkan mengaku sempat diberi psywar serupa oleh seorang tersangka pemilik sabu. 

"Dia bilang Pak Heri jangan terlalu keras, saya tahu rumah Pak Heri dimana, dua anak bapak sekolah dimana. Tapi itu enggak saya hiraukan, saya digituin makin keras," ujar Heri.

Sementara itu, Sg mengaku pernah jadi warga binaan di lapas, bukan karena kasus narkoba melainkan kasus Kriminal umum.

Di lapas, Sg bertemu H. Usai bebas, Sg kembali lagi ke lapas menemui H untuk menjenguk.

"Saya kenal H di lapas saat masih jadi warga binaan," ujar Sg di hadapan polisi.