Erupsi Gunung Agung
Drone Diterbangkan Ambil Sampel Gas dari Kawah Gunung Agung
Tim pesawat tak berawak atau drone dari AeroTerrascan Bandung kembali diterbangkan untuk mencari data tentang gas yang dikeluarkan kawah Gunung Agung
TRIBUNNEWS.COM, AMALPURA – Tim pesawat tak berawak atau drone dari AeroTerrascan Bandung kembali diterbangkan untuk mencari data tentang gas yang dikeluarkan kawah Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Penerbangan drone digelar di Lapangan Selat, Desa/Kecamatan Selat, Sabtu (18/11/2017) pukul 07.00 Wita.
Flight Direktor AeroTerrascan, Feri Ametia Pratama menjelaskan, penerbangan drone ke kawah Gunung Agung dinyatakan berhasil dengan waktu sekitar 30 menit.
Dalam penerbangan kali ini, drone jenis AI 450 membawa alat multi gas yang dilengkapi dengan sensor.
Sensor multi gas ini berfungsi untuk mengambil sampel gas yang dikeluarkan dari kawah Gunung Agung.
Kemudian kandungan gas dibaca oleh sensor, dan data tersebut nantinya digunakan untuk menganalisa keaktifan gunung.
Baca: Penghuni Tak Tahu Setya Novanto Sembunyi di Apartemen Kedoya Elok
Berapa contoh gas yang diambil yakni CO2, H2O, dan XO2.
"Alat sensor multi gas ini dari USGS, Amerika Serikat. Alat ini dipasang di pesawat. Nanti alat ini akan menyedot gas lewat pipa. Di dalam alat ini, sensor akan mebaca gas yang disedot oleh alat ini," kata Feri Ametia Pratama saat ditemui dilokasi penerbangan.
Dari pembacaan sensor, katanya, sekilas dilihat ada data yang terbaca.
Berapa jenis gas yang disedot perlu diolah lagi datanya.
Dari grafik memang ada perbedaan.
"Terkait ini akan dianalisis oleh tim PVMBG bersama tim dari USGS. Ini segera akan dianalisis untuk mengetahui aktivitas gunung," katanya.
Baca: Seorang Kakek Akhirnya Meninggal Dunia Setelah Diserang Ratusan Tawon
"Penerbangan hari ini tujuan utamanya untuk pengambilan sampel gas. Bahan ini akan digunakan untuk dianalisis, sehingga mendapat gambaran tentang aktivitas gunung agung terkini. Sebelumnya sudah kita melakukan penerbangan, tapi hanya ambil gambar dan video saja," akunya.