Erupsi Gunung Agung
Drone Diterbangkan Ambil Sampel Gas dari Kawah Gunung Agung
Tim pesawat tak berawak atau drone dari AeroTerrascan Bandung kembali diterbangkan untuk mencari data tentang gas yang dikeluarkan kawah Gunung Agung
Satelit pada 14 November merekam adanya sedikit pelebaran di salah satu lubang keluarnya asap saat ini (pada koordinat - 8.3436, 115.5093).
Baca: 357 Warga Berhasil Dibebaskan, Pangdam dan Kapolda Papua Sempat Diberondong Tembakan
Secara visual asap dalam seminggu terakhir teramati hingga mencapai ketinggian 700 meter.
Hal ini dapat diakibatkan 2 hal, pertama faktor internal, seiring dengan adanya kemunculan gempa Low Frekuensi dan Hembusan memanifestasikan aliran fluida panas dari magma ke permukaan yang masih terus terjadi.
Kedua, faktor eksternal seperti hujan dapat mempengaruhi ketebalan/ketinggian asap yang teramati.
Hasil pengukuran temperatur air di mata air di sekitar Gunung Agung belum menunjukkan adanya perubahan signifikan.
Baca: Teriakan Dadah Papa Iringi Proses Pemindahan Setya Novanto ke RSCM
Kesimpulan, pergerakan magma di dalam tubuh Gunung Agung masih teramati secara visual dan terekam secara instrumental namun dengan intensitas yang cenderung menurun dalam seminggu terakhir.
Status Gunung Agung saat ini masih di Level III (Siaga) namun status terus dievaluasi setiap hari secara hati-hati dan dapat berubah sesuai dengan tingkat aktivitas dan ancaman bahaya letusan Gunungapi Agung.