Rombongan Pengantar Pengatin di Aceh Diserang Ribuan Tawon, Ini yang Kemudian Terjadi
Kejadian yang tak diduga-duga menimpa rombongan pengantar pengantin di Bener Meriah, sehingga keceriaan mereka mendadak buyar, berganti panik dan duka
TRIBUNNEWS.COM, ACEH -- Kejadian yang tak diduga-duga menimpa rombongan pengantar pengantin di Bener Meriah, sehingga keceriaan mereka mendadak buyar, berganti panik dan duka.
Kehebohan dan kepanikan itu terjadi selepas rombongan pengantar pengantin wanita dari Pondok Baru ke Samarkilang, Syiah Utama, Bener Meriah, Minggu (12/11) sore, tiba-tiba dihadang dan diserang kawanan tawon di Mantam, Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama.
Akibat serangan itu, enam pengantar pengantin, semuanya warga Bener Meriah, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute Bener Meriah. Sebagian mereka nyaris pingsan, sehingga harus dirawat intensif.
Seorang korban sengatan serangga berbisa itu, Siswanto (37) yang ditanyai Serambi di RSUD Muyang Kute kemarin mengatakan, ketika rombongan pengantar pengantin menuju Pondok Baru selepas mengantar pengantin wanita dari Samarkilang tiba-tiba di daerah Mantam, Kampung Tembolon, Kecamatan Syiah Utama, dihadang dan diserang ribuah lebah.
“Tawon menyerang kami sepulang mengantar manten ke Samarkilang. Jelas saja kami panik. Saat itu rombongan pengantar pengantin berboncengan naik sepeda motor."
"Rombongan yang naik mobil sudah sampai duluan. Ada sekitar sepuluh kendaraan roda dua saat itu."
"Namun, yang paling parah diserang tawon ada enam pengendara sepeda motor sehingga harus dirawat, termasuk saya,” kata Siswanto.
Menurut Siswanto, karena disengat ribuan lebah sehingga ia tak sanggup berdiri. “Sakitnya luar biasa, terasa sampai ke tulang.
Saya sampai hampir hilang kesadaran. Untunglah ada beberapa anggota TNI dari Danramil Syiah Utama yang kebetulan melintas naik mobil.
Merekalah yang menolong dan membawa kami ke Puskesmas Bandar, puskesmas terdekat dari tempat kejadian,” kata Siswanto.
“Dalam keadaan lemah, di perjalanan kami harus menahan sakit yang luar biasa, sebab jarak dari lokasi kejadian ke puskesmas terdekat sangat jauh,” ungkap Siswanto.
Lokasi kejadian itu terbilang jauh dari Pondok Baru, sekitar tiga jam perjalanan darat.
Itu sebab, saat sampai di Puskesmas Bandar, hari mulai malam. Karena kondisi para korban mencemaskan, akhirnya semua dirujuk ke RSUD Muyang Kute.
Dokter Andri SpB yang menangani pasien serangan tawon itu kepada Serambi menjelaskan, setelah sehari dirawat kondisi seluruh pasien membaik.
“Kondisi mereka saat ini sudah stabil, tapi saat mereka datang kondisinya sangat lemah dan tubuh mereka bengkak. Jika disengat tawon ya nyerinya memang luar biasa,” kata dr Andri.