Minggu, 5 Oktober 2025

Bernama Polisi, Pemuda di Pasuruan Ini Tiba-tiba Tenar Setelah Kena Tilang, Begini Ceritanya

Polisi, pemuda 22 tahun asal Dusun Pangarengan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, mendadak menjadi perbincangan.

Editor: Sugiyarto
surya/galih lintartika
Surat tilang pria bernama Polisi, warga Dusun Pengarengan, Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, yang viral di media sosial. 

Selanjutnya, selang beberapa bulan, ia mengaku sudah waktunya untuk melahirkan. Saat terlahir di dunia, ternyata anaknya laki-laki.

Ia bersama suaminya sepakat untuk tidak memberikan nama polisi pada anak itu. Bahkan, suaminya langsung mencarikan nama buah cinta pertamanya.

Akhirnya, mereka memberi nama bayi mungil itu Muhammad Muchlas.

“Nama yang bagus dengan makna yang bagus juga. Kami sudah sangat senang kala itu,” kenang Illyin.

Dikatakannya, tak lama berselang, paska nama itu sudah dipatenkan, si bayi ini justru sakit – sakitan. Ia mengira, semula ini hanya sakit biasa.

Namun, lama-kelamaan , si bayi ini sakitnya tak karuan. Hampir setiap hari ke dokter dan tukang pijat. Puluhan juta dikeluarkan Illyyin dan suaminya untuk kesehatan anaknya.

“Kami sempat ganti nama sebanyak empat kali. Pertama Muhammad Muchlas, kedua Muhammad Musofak, Iksan, dan Muchlisin. Tetapa saja, dia tetap sakit-sakitan,” ungkapnya.

Sakitnya, kata Illyyin, ini tidak tetap. Menurutnya, terkadang sakit panas, muntaber, dan masih banyak lagi.

Pokoknya, selama satu tahun di usianya pertama, polisi ini harus bolak – balik masuk rumah sakit dan tukang pijat. Akhirnya, suatu ketika, ia bertemu dengan tukang pijat.

“Saat itu, tukang pijatnya datang ke saya dan menanyakan apa saya dan suami pernah memiliki nadzar untuk memberi nama bayi itu. Saya mulai berfikir dari situ,” katanya sambil meneteskan air matanya.

Sepulang dari tukang pijat itu, ia mengamini pertanyaan itu. Dalam hatinya, sang suami pernah nadzar memberikan nama polisi terhadap bayi itu.

Dari situlah, ia berniat mengganti nama anaknya dan memenuhi nadzar sang suami yang disampaikan pada teman-temannya di saat bayi masih dalam kandungannya.

“Saya tasyakuran dan mengganti anak kami dengan polisi, sesuai dengan janji bapaknya,” terangnya.

Dikatakannya, semuanya berubah seperti sebuah mukijizat. Tiba-tiba anaknya tidak perlu datang ke dokter dan tukang pijat.

Si bayi mendadak sehat wal afiat, dan tidak pernah sakit-sakitan seperti sebelumnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved