Minggu, 5 Oktober 2025

Pembunuhan Sadis Terungkap, Lihat Korban Tergeletak Kaku, Malah Disiram Air Mendidih ke Tubuhnya

Identitas jasad yang tinggal tulang belulang di sumur tua Desa Geluran, Taman, Sidoarjo tepatnya sebelah barat rumah makan siap saji akhirnya terkuak

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto Pembunuhan Sadis Terungkap, Lihat Korban Tergeletak Kaku, Malah Disiram Air Mendidih ke Tubuhnya
SRIPO/ZAINI
ilustrasi

Tubuhnya dipukuli secara bergiliran pada malam hari.

Tidak itu saja, bongkahan batu dan bongkaran bangunan berukuran kepala orang dewasa dipakai menghantam tubuh dan kepala korban.

Walau korban sudah meratap minta ampun dan sudah tidak berdaya, Abu Dawud Cs tetap menghajarnya.

umur tua tempat ditemukannya tulang belulang manusia tanpa identitas di Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kamis (26/10/2017). (surya/anas miftakhudin)
umur tua tempat ditemukannya tulang belulang manusia tanpa identitas di Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kamis (26/10/2017). (surya/anas miftakhudin) ()

Dalam kondisi meregang nyawa dan darah bercucuran dari kepala dan bagian tubuh lainnya, korban diangkat ke rumah kosong yang biasa dipakai base camp anak jalanan.

Lokasinya di Jalan Raya Geluran atau sekitar 20 meter dari sumur tua.

Mengetahui korban Andi sudah meninggal dunia dan kondisinya sudah kaku, tersangka Abu Dawud Cs terlihat gopoh.

Baju yang semula dilucuti dipakaikan lagi seperti semula. Abu Dawud lantas pulang mengambil sprei tidur untuk membungkus tubuh korban.

"Ketika tubuh korban sudah kaku, ada yang ngomong tubuh korban agar disiram air panas. Kelompok Abu Dawud lantas memasak air, setelah mendidih disiramkan ke tubuh korban. Ternyata kondisi korban tetap kaku," kata AKBP Teguh sambil menggelengkan kepala melihat kesadisan pelaku.

Dalam kondisi kebingungan dikemanakan mayat korban, Abu Dawud Cs akhirnya berinisiatif dibuang ke sumur tua yang ada di lahan kosong itu.

Lokasi penyimpanan mayat dengan sumur sekitar 20 meter. Akhirnya tubuh korban yang sudah dibungkus sprei dimasukkan ke sumur.

Untuk menutupi agar sumur terkesan sudah tidak dipakai, sumur dengan kedalaman sekitar 3,5 meter dengan diameter 60 cm diuruk dengan bongkahan bangunan (gragal).

Tidak itu saja, bagian atas sumur ditutup beton sehingga terkesan sumur sudah tidak terpakai.

"Pascakejadian itu, anak jalanan yang biasa mangkal disitu tidak pernah lagi berkumpul disitu," ungkapnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved