Potongan Kaki Luh Kariani akan Dikubur di Setra Alit
Pihak keluarga belum bisa membawa pulang potongan kaki tersebut, sebab masih berstatus barang bukti Polres Badung
Karena dari pihak LPSK, untuk penanganan kasus ini masih dalam tahap awal saja.
“Kami masih tahap awal, seperti melakukan asesmen medis maupun psikologis. Apakah yang bersangkutan mendapat ancaman atau tidak, karena itu kewenangan kami di LPSK untuk memberikan perlindungan terhadap korban maupun saksi,” jelasnya.
Menurutnya, selain korban juga ada anak korban yang masih duduk di sekolah dasar yang memeroleh guncangan secara psikologis.
Baca: Abi Qowi Korban Penganiayaan Meninggal Dunia Akibat Kekerasan Benda Tumpul di Kepala
Sehingga pihaknya selanjutnya akan memberikan bantuan untuk pemulihan psikologis keduanya.
Hasto menyebutkan, kasus ini banyak yang terjadi di Indonesia khususnya motif cemburu.
Karenanya, kasus semacam ini tentunya menjadi atensi.
Hal itu dikatakan merupakan suatu gejala yang masih kuat diakibatkan oleh budaya patriarki atau menempatkan lelaki pada sebuah keluarga merupakan makhluk yang nomor satu dan perempuan dianggap makhluk nomor dua.
Divisi Hukum LBH APIK Bali, Gusti Ayu Agung Yuli Marhaenigsih, juga akan mengawal kasus ini dan telah bersurat ke LPSK untuk membantu proses asesmen korban, karena asesmen psikologi, sosial harus perlu dilakukan, mengingat kondisi korban saat ini dan kedepannya.
“Bagaimana kedepannya diharapkan korban bisa hidup mandiri atau minimal korban bisa menghasilkan untuk biaya hidup dan pendidikan anaknya kedepan,” jelasnya.
Yuli juga menyatakan, dalam kasus ini sama sekali tidak ada pihak ketiga atau selingkuhan dalam rumah tangga Kadek Adi dan Kariani.
Melainkan, korban sudah mendapat kekerasan dari pelaku sejak masa pacaran (saat di Singaraja).
Ketika pindah ke Denpasar, kekerasan tersebut semakin menjadi-jadi.
Hal itu dipicu lantaran pelaku memiliki sikap yang posesif atau takut kehilangan yang berlebihan.
Dia melanjutkan, kadang korban pun tak diberi ruang gerak maksimal atau tidak diperbolehkan bekerja di areal perkantoran atau bekerja pada areal yang banyak pergaulan.