Bayi Enam Hari Nyaris Tidak Tertolong Hanya karena Masalah Ini
Keluarga kaget karena saat disebut lewat jalur umum ternyata ada ruangan namun akan menggunakan BPJS Kesehatan disebutkan tidak ada ruangan
lihat foto
Namun semua rumah sakit tersebut menyatakan ruangan penuh, termasuk rumah sakit di Padang, Sumatera Barat pun menyatakan penuh.
Hari Minggu (17/9/2017) pihak rumah sakit kembali menghubungi semua rumah sakit tersebut dan jawaban yang sama didapatkan bahwa ruangan penuh.
Sampai pukul 15.00 WIB keluarga kembali dipanggil dan disebutkan kondisi bayi sudah semakin parah sehingga proses rujukan tidak bisa ditunda.
Pihak rumah sakit meminta agar keluarga berpindah ke jalur umum atau tidak lewat BPJS Kesehatan lagi.
Keluarga diminta diskusi atau membicarakannya selama setengah jam untuk memutuskannya.
Mempertimbangkan kesehatan si bayi, keluarga akhirnya mengamini untuk pindah ke jalur umum.
Baca: Gabungan Seniman dan Musisi Kota Pekanbaru Turun ke Jalan Untuk Peduli Rohingya
Kemudian pihak rumah sakit menghubungi rumah sakit swasta di Pekanbaru dan dipastikan ada ruangan untuk perawatan tersebut.
"Keluarga kaget karena saat disebut lewat jalur umum ternyata ada ruangan namun saat disebut menggunakan BPJS Kesehatan disebutkan tidak ada ruangan," terang Surianto.
Setelah disebutkan ada ruangan untuk pasien, kemudian bayi di rujuk ke rumah sakit swasta tersebut dari Pasir Pengaraian pukul 16.00 WIB sampai di Pekanbaru pukul 19.00 WIB.
Dikatakan Surianto, keluarga meminta agar bayi segera dimasukkan ke ruangan ICU.
Namun pihak rumah sakit meminta keluarga membayar uang Rp 5 juta sebagai pendaftaran.
Panik melihat kesehatan bayi, akhirnya dikumpulkan uang dari keluarga lain untuk bisa mendaftar.
Barulah bayi bisa masuk ke ruangan ICU.
Menurut Surianto saat ini bayi masih dalam perawatan dan pembayaran perawatan inap mencapai Rp 3,5 juta per malam.
