Minggu, 5 Oktober 2025

Kerajinan Pisau Batik Diekspor ke Luar Negeri, Ini Kesulitan Perajinnya

Kebanyakan para pembeli menjadikan produk Diman ini sebagai souvenir, cinderemata, atau untuk keperluan lainnya.

Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Membatik menggunakan media kain mungkin sudah biasa bagi Darmo Sudiman.

Pria asal bangunjiwo, Kasihan, Bantul itu, lantas membuat terobosan. Ia membatik di permukaan mata pisau atau gagangnya. Alhasil, pisau diubahnya jadi karya seni bernilai tinggi.

Tercatat 200 motif dan corak batik yang sering ia aplikasikan pada pisau. Misalnya, Parang Gondosuli, Parang baris, Parang Centhong, Parang Curiga, hingga Parang Pancing.

Tanpa meninggalkan fungsi asli, pisau batik ini nyatanya juga tajam mengiris, menyayat hingga memotong.

Kini, kerajinan pisau batik sudah diekspor ke sejumlah negara. Misalnya, Malaysia dan Perancis.

Meski dibantu 9 karyawan, Darmo mengaku masih kewalahan menuruti permintaan pasaran luar negeri. Khususnya Malaysia.

Diman mengatakan, dalam jangka dua bulan mesti mengekspor sebanyak 250 kodi. Angka itu sampai saat ini belum mampu dicukupi Darmo. Ia hanya mampu mengirim 150 kodi.

Sementara untuk ekspor ke Perancis, Darmo mengaku masih mampu mencukupi permintaan 30 boks yang berisi empat buah pisau buah ukir.

Baru delapan tahun ini Darmo membatik di logam pisau. Sementara, untuk kerajinan pembuatan pisaunya sendiri sudah ia tekuni sejak tahun 1996.

Mulanya, ia hanya membatik di gagang pisau. Karena dinilai kurang menantang, akhirnya Diman mencoba inovasi baru dengan membatik di logam pisau.

"Sebagai seorang perajin jangan tanggung-tanggung, buatlah inovasi agar terus mendapatkan pasar," ujarnya, Selasa (12/9/2017).

Tak langsung mulus begitu saja usaha yang dirintis Diman. Ia mengaku menemui kegagalan hingga 2 tahun dalam menciptakan pisau batik

Membatik di logam pisau, kata Diman, sama persis dengan membatik pada umumnya. Dibutuhkan malam dan perendaman selama 24 jam untuk menghasilkan sebuah motif batik.

Tak perlu risau bilamana motif-motif batik itu akan hilang karena sering digunakan, sebaliknya Diman mengklaim semakin sering digunakan maka semakin mengkilap motif batiknya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved