Minggu, 5 Oktober 2025

Dua Anaknya Dipenjara, Nenek Penderita Stroke Terpaksa Jualan Kerupuk Keliling

Soal dagangannya, Mbok Na menjual rambak yang dia beli dari tetangganya seharga Rp 5.000 per biji.

Editor: Wahid Nurdin
FACEBOOK/TRIBUNSOLO.COM/Medina Puspitasara Inaray
Kiri: Nenek Saminah saat jualan, Kanan: Nenek Saminah ditemui di rumahnya Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Kamis (14/9/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Nenek penjual rambak kulit dengan kursi roda di Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah mendadak jadi bahan perbincangan warganet pengguna Facebook.

Hal itu lantaran, Kamis (14/9/2017), akun Facebook Yudi Forester, membagikan kisah plus foto yang mengisahkan seorang nenek pengidap stroke di grup INFO CEGATAN SOLO (ICS).

Dituliskan oleh akun Yudi Forester, wanita itu sudah tiga tahun mengidap sakit stroke namun tak mematahkan semangatnya untuk bekerja.

Siapa Sangka Artis Korea Ini Berasal dari Indonesia, Simak Video Pengakuannya!

Adapun, saat ditemui TribunSolo.com di kediamannya, nenek yang bernama Saminah (69) ini menggunakan kursi roda karena mengalami kelumpuhan setelah jatuh ke dalam sumur dua tahun yang lalu.

Selain mengalami kelumpuhan nenek ini juga kesulitan untuk mendengar.

Setahun sebelum terjatuh, Saminah telah divonis menderita stroke.

Kepada TribunSolo.com, Saminah pun berbagi kisah terkait peristiwa yang menimpanya tersebut.

Nenek Saminah
Nenek Saminah (TRIBUNSOLO.COM/Medina Puspitasara Inaray)

"Waktu itu jam 10, saya ingin mengambil air di sumur," kata Saminah.

"Tiba-tiba saya merasa ada anak-anak yang mendorong saya ke sumur," tambahnya.

Ternyata Ini Alasan Jadwal Indonesia vs Thailand Maju 3 Jam

"Tapi menurut orang-orang tidak ada anak kecil di situ (samping sumur)," tuturnya.

Lantas kemanakah sang anak, hingga ia harus berjualan rambak kulit di usia senja?

Mbok Na, demikian dia biasa dipanggil, memiliki lima anak yang semuanya adalah laki-laki.

Sedihnya, tiga anaknya hingga kini tak pernah memberi kabar.

Dua anak lainnya masuk penjara karena kasus perkelahian.

Ia hanya hidup bersama suami yang berprofesi sebagai tukang batu.

Soal dagangannya, Mbok Na menjual rambak yang dia beli dari tetangganya seharga Rp 5.000 per biji.

Kemudian, rambak itu dia jual seharga Rp 6.000 per biji.

Jika laku, ia mendapat penghasilan bersih Rp 25 ribu per hari.

Mbok Na berjualan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB di kawasan Cemani sampai Sanggrahan.

Viral

Sebelumnya, kisah nenek Saminah viral usai fotonya dibagikan di grup Facebook Info Cegatan Solo.

Kamis (14/9/2017), akun Facebook Yudi Forester, membagikan kisah plus foto yang mengisahkan seorang nenek pengidap stroke.

Dituliskan oleh akun Yudi Forester, wanita itu sudah tiga tahun mengidap sakit stroke namun tak mematahkan semangatnya untuk bekerja.

"Inspirasi pagi.. 
Nenek ini sudah 3thn sakit stroke.. 
Tapi dia tidak mau menyerah berdiam diri menghadapi kenyataan. 
Dan masih berjualan rambak kulit sekitar cemani-sanggrahan dsk..," tulis aku Yudi Forester.

Nenek pengidap stroke selama tiga tahun jualan rambak di daerah Cemani-Sanggrahan, Sukoharjo.
Nenek pengidap stroke selama tiga tahun jualan rambak di daerah Cemani-Sanggrahan, Sukoharjo. ( FACEBOOK.COM/Yudi Forester-INFO CEGATAN SOLO DAN SEKITARNYA)

Dia juga mengunggah tiga buah foto, di mana terlihat nenek berambut putih itu duduk di kursi roda tanpa alas kaki.

Di depannya, dia menggantungkan dagangan berupa rambak (kerupuk) kulit sapi dengan bantuan sebatang kayu kecil.

Tak sekadar memposting foto, Yudi Forester juga mengimbau para anggota grup ICS agar membeli dagangan wanita itu jika ketemu.

"Semangat terus nenek wonderwoman. 
Monggo sing kepareng ketemu kaliyan mbahe imi dilarisi geh lur.. ," tulis akun bersangkutan.

(Semangat terus nenek wonderwoman. Silakan yang bertemu dengan nenek ini tolong dilarisi ya.red)

Dalam baris tulisan terakhir, akun Yudi Forester juga menjelaskan alasan si nenek tetap berjualan di tengah keterbatasan fisiknya.

"(Ampun mbully anake, mergone mbahe nekat dodol, senadyano wes di penggak anake),'" pungkasnya.

Sejak diposting, unggahan dan tulisan akun Yudi Forester itu lantas menuai komentar dari anggota grup lainnya.

Doa dan ucapan salut mengalir deras di kolom komentar hingga mencapai 40 lebih saat berita ini diturunkan.

"Sehat selalu,mbah..Di borong Yudi Forester...kae yo liwat dalan kidul ditukoni bojoku...," tulis akun Ayif.

"Salut sma mbah nya ...," komentar akun Hendra Pras.

"panutan yg patut di contoh....,,semangat nggeh mbah mugi sehat & laris rambak ipun," komentar akun Mbah Darmo di grup ICS. (TribunSolo.com/Medina Puspitasara Inaray/Hanang Yuwono)

Berita ini sudah tayang di Tribun Solo dengan judul Dua Anaknya Dipenjara, Jadi Alasan Nenek Pengidap Stroke Ini Jualan Rambak di Cemani

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved