Dua Anaknya Dipenjara, Nenek Penderita Stroke Terpaksa Jualan Kerupuk Keliling
Soal dagangannya, Mbok Na menjual rambak yang dia beli dari tetangganya seharga Rp 5.000 per biji.
Dua anak lainnya masuk penjara karena kasus perkelahian.
Ia hanya hidup bersama suami yang berprofesi sebagai tukang batu.
Soal dagangannya, Mbok Na menjual rambak yang dia beli dari tetangganya seharga Rp 5.000 per biji.
Kemudian, rambak itu dia jual seharga Rp 6.000 per biji.
Jika laku, ia mendapat penghasilan bersih Rp 25 ribu per hari.
Mbok Na berjualan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.30 WIB di kawasan Cemani sampai Sanggrahan.
Viral
Sebelumnya, kisah nenek Saminah viral usai fotonya dibagikan di grup Facebook Info Cegatan Solo.
Kamis (14/9/2017), akun Facebook Yudi Forester, membagikan kisah plus foto yang mengisahkan seorang nenek pengidap stroke.
Dituliskan oleh akun Yudi Forester, wanita itu sudah tiga tahun mengidap sakit stroke namun tak mematahkan semangatnya untuk bekerja.
"Inspirasi pagi..
Nenek ini sudah 3thn sakit stroke..
Tapi dia tidak mau menyerah berdiam diri menghadapi kenyataan.
Dan masih berjualan rambak kulit sekitar cemani-sanggrahan dsk..," tulis aku Yudi Forester.

Dia juga mengunggah tiga buah foto, di mana terlihat nenek berambut putih itu duduk di kursi roda tanpa alas kaki.
Di depannya, dia menggantungkan dagangan berupa rambak (kerupuk) kulit sapi dengan bantuan sebatang kayu kecil.
Tak sekadar memposting foto, Yudi Forester juga mengimbau para anggota grup ICS agar membeli dagangan wanita itu jika ketemu.
"Semangat terus nenek wonderwoman.
Monggo sing kepareng ketemu kaliyan mbahe imi dilarisi geh lur.. ," tulis akun bersangkutan.