Begini Penampakan Meriam Jepang yang Banyak Tenggelamkan Kapal Sekutu
Kondisi Situs Meriam Jepang yang berada di bukit Markoni, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan nampak tak terawat.
Albar yang hampir 15 tahun tinggal di sekitar lokasi tersebut, mengungkap cerita berbau mistis.
Percaya atau tidak, saat tengah malam, ia terkadang mendengar suara derap sepatu tentara. Saat melihat ke luar rumah tak ada satu orang pun yang tampak.
"Enggak sering mas. Sesekali saja. Waktu saat almarhum bapak ada, nah dia yang sering dengar hal-hal yang begitu," katanya.
Belakangan diketahui, ayahnya yang bernama Bachtiar merupakan penemu meriam peninggalan Jepang pada masa perang dunia II di tanah lokasi miliknya.
"Dulu almarhum ayah saya yang nemukan benda ini (meriam). Baru digalinya tahun 2010," katanya.
Kini, Albar menyebut bahwa situs tersebut dijaga oleh pamannya, Rahmat.
"Dulu ayah saya, lalu ayah saya meninggal dialihkan ke adiknya, namanya Pak Rahmat," katanya.
Kendati demikian tak setiap hari pamannya yang tinggal di kawasan Balikpapan Permai tersebut datang. "Saya juga sesekali ke atas bersih-bersih kalau lama tak ada dia," tuturnya.
Awalnya terdapat 2 meriam, namun sebiji meriam lainnya raib dipreteli tangan-tangan tak bertanggungjawab.
Saat itu ayahnya sempat memutuskan menutup peninggalan sejarah tersebut, sampai pada akhirnya melakukan penggalian bersama beberapa rekan dan warga sekitar dengan cara berswadaya.
"Dari situ, ada banyak media meliput. Kemudian banyak orang berdatangan. Dari ahli sejarah gitu, mas. Sampai sekarang ini dijadikan cagar budaya oleh pemkot," jelasnya.
Salah satu komunitas pemerhati sejarah Balikpapan, Komunitas Balikpapan Tempo Doeloe meminta agar pemerintah memberikan perhatian dalam perawatan situs-situs bersejarah yang ada di Balikpapan.
Juru bicaranya Rosalinda Tumbelaka mengatakan, setidaknya perlakuan Pemkot Balikpapan terhadap benda-benda peninggalan sejarah bisa seperti daerah lain di dalam negeri maupun luar negeri.
Dimana pemerintahnya turut menjaga pelestarian khasanah sejarah sebagai bukti yang secara bersambung dititipkan kepada generasi mendatang.
Tak terkecuali Situs Meriam Jepang yang berada di Markoni Atas, Kelurahan Damai, Balikpapan Selatan yang kondisinya bisa dikatakan tak terawat.