Mengaku Anggota TNI dan Polisi, Dua Pemuda Ini Rampas Kunci dan Perkosa Dua Gadis di Bawah Umur
Demi memuaskan nafsunya, dua pelaku persetubuhan terhadap anak di bawah umur mengaku sebagai anggota TNI dan polisi.
HP kemudian menawarkan diri mengantar kedua korban pulang ke rumah.
Pelaku memanggil temannya, AR (20), yang dikenalkan sebagai polisi kepada kedua korban.
HP dan AR akhirnya berhasil membujuk keduanya.
Adapun dua teman laki-laki korban tak bisa ke mana-mana lantaran kunci motor milik mereka disita HP.
Ternyata janji mengantarkan pulang itu hanya akal-akalan.
Kedua korban malah dibawa ke sebuah rumah kosong di Dusun Pungkuran, Kelurahan Kutabanjar, Kecamatan Banjarnegara.
Sekitar pukul 02.00 dini hari, pelaku dan korban duduk-duduk sambil mengobrol di ruang tamu.
Saat hendak memulai aksi bejatnya, pelaku mengancam dengan menyatakan kedua teman korban di taman akan dipukuli jika SA dan MR melawan.
Masing-masing korban dibawa ke kamar berbeda di rumah kosong tersebut.
"Semula HP menyetubuhi SA sedangkan AR dengan MR. Kemudian keduanya bertukar pasangan. HP berhasil menyetubuhi MR tapi saat AR akan menyetubuhi SA gagal. SA memberontak da berhasil kabur," lanjut AKP Sapto.
SA selanjutnya bertemu tukang ojek di jalan.
Dia meminta tolong agar dibawa ke kantor polisi.
MR yang masih berada di rumah kosong kemudian mengetahui SA berhasil kabur.
HP dan AR lalu mengantarkan MR mencari SA.
Karena tak kunjung ditemukan, dua pelaku ini mengantar MR kepada dua teman lelakinya yang ditinggalkan di taman kota.