Tidak Bisa Sediakan Mahar Saat Nikahi Perempuan NTT, Si Pria Lakukan Ini di Rumah Ortu Sang Istri
Nikahi perempuan NTT tergolong mahal dan disesuaikan pendidikan dan status sosial. Mahar bisa berupa gading hingga Uang Puluhan juta rupiah
3. Gading Gajah untuk Gadis Sikka
Dalam tata cara pernikahan masyarakat Sikka, calon pengantin laki-laki harus menyiapkan mas kawin berupa sepuluh gading gajah.
Ukuran gading gajah yang diminta pun beragam, mulai dari 30-60 cm hingga 1 meter.
Cukup banyak ya. Padahal harga gading berkisar antara 20-30 juta.
Jika dikalikan 10, berarti pihak laki-laki harus menyiapkan uang sekitar 200-300 juta untuk membeli gading.
Belum lagi pengeluaran untuk biaya pesta dan lain-lain.
4. Gading dan Ayam Rengki untuk Gadis Flores Timur dan Kabupaten Lembata
Masyarakat Flores Timur dan Lembata juga menjadikan gading gajah sebagai mas kawin dalam pernikahan.
Panjang pendeknya gading yang diminta pihak perempuan tergantung negosiasi antara pihak laki-laki dan perempuan.
Gading gajah yang disyaratkan umunya berukuran 1,25-2 meter dengan kisaran harga sekitar 200 juta rupiah.
Tidak hanya itu pihak laki-laki harus menyiapkan barang hantaran berupa arak, makanan, hasil pertanian, dan hasil ternak.
Setelah semua persyaratan di atas siap, pihak laki-laki juga diminta membawa satu atau dua ekor ayam bakar utuh yang didandani dan mengisap rokok. Ayam tersebut umumnya disebut ayam rengki.
5. Tidak Hanya Hewan Ternak, Laki-Laki Harus Memberikan Tanah untuk Mendapatkan Gadis Belu
Masyarakat Belu mengenal dua sistem perkawinan yaitu sistem perkawinan patrilineal (menurut garis keturunan ayah), dan sistem matrilineal (menurut garis keturunan ibu).
Keunikan dalam perkawinan patrilineal masyarakat Belu, mahar atau belis yang harus disiapkan terdiri atas uang perak, uang emas, tenun ikat dan sulam, hewan besar berupa babi, sapi dan kerbau, hingga belis berupa tanah atau kebun.
Wooooow, betapa mahalnya biaya yang harus dikeluarkan laki-laki untuk mempersunting gadis NTT.