Penjual Lesehan Malioboro Kena Skorsing Patok Harga Mencekik Pernah Lakukan Hal Sama
Pedagang Lesehan Malioboro yang diskor dua hari tak boleh berjualan kerap mematok harga tak wajar.
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi, menjelaskan skorsing untuk salah satu penjual nakal di kawasan Malioboro adalah penegakan komitmen.
Dia menilai sanksi ini akan membuat penjual tersebut jera dan tak mengulangi perbuatannya.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk melindungi kenyamanan wisatawan. Arahnya agar penjual bisa patuh pada hukum,” ujar Sukidi, Kamis (29/6/2017).
Baca: Seporsi Ayam Goreng Dijual Tak Wajar, Penjual Lesehan Malioboro ini Kena Getahnya
Baca: Komentar Pedas Warganet Soal Diskornya Pedagang Lesehan Malioboro Terapkan Harga Mencekik
Langkah tegas ini diambil paguyuban karena ulah oknum pedagang ini akan mencoreng citra sekitar 58-an pedagang lainnya yang berjualan di Malioboro.
“Apalagi sudah diunggah ke media sosial. Ini benar-benar harus ditindak, karena pedagang lain juga akan kena getahnya dan merugi,” ia menegaskan.
Penjual yang terkena skorsing ini pernah mengalami hal serupa. Oknum tersebut dikenal kerap menaikkan harga secara tak wajar. Dia mengaku prihatin kejadian ini berulang.
Pihaknya pun sebelumnya berkomitmen untuk tidak aji mumpung selama puasa dan Lebaran. Kenaikan harga makanan pun akan disesuaikan dengan harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan lainnya.
Keluhan soal pedagang lesehan Malioboro, kata dia, pernah ramai di media sosial.
Pihaknya bersama UPT Malioboro pun pernah mengklarifikasi secara langsung. Namun, dia mengingatkan agar konsumen tidak menyebarkan berita fitnah atau hoax.
“Tidak semua laporan di media sosial itu benar adanya. Fakta yang kami temukan, ada wisatawan yang merasa bayar makanan kemahalan, namun ternyata setelah dicek harga sudah sesuai dengan daftar harga yang disepakati. Ditanya notanya sudah lupa dan sebagainya,” jelas dia.