Suka Duka Sakinah, Juru Pelihara Candi Muaro Jambi Selama 30 tahun
Meski hanya bekerja sebagai juru pelihara candi di kompleks Candi Muaro Jambi, Sakinah merasa cukup dan berharap kelak ada yang meneruskannya.
"Ada 15 orang, satu orang membersihkan lahanya hampir satu hektar. Hampir setiap hari saya bekerja dari Thehok ke Muaro Jambi, ya jadilah," kata dia.
Sakinah mengaku, dulunya ia hanya diberikan upah sebesar Rp 500 ribu per bulan oleh BPCB. Hingga saat ini ia diberi upah melakui rekening sebesar satu juta rupiah.
"Jadilah dari pada di rumah juga gak ada kerjaan, suami saya bekerja di dekat Pelabuhan Takang Duku mengangkat minyak," ucap dia.
Di sisi lain, ia prihatin banyak pengunjung usil dan ngeyel memanjat candi sampai merusaknya. Tak sedikit pengunjung membuang sampah sembarangan.
"Masalah pengunjung sering dibilangin ngeyel, apabila terjadi jatuh batunya pecah, mana bisa diganti. Batu tersebut tak ternilai harganya," kata Sakinah.
Meski hanya bekerja sebagai jupel Candi, Sakinah merasa cukup.
"Anak belum ada, saya berharap aktivitas yang dilakukan turun temurun ini tidak terputus dan ada keluarga yang melanjutkanya," ia berharap.
Ia meminta generasi muda mempelajari sejarah cagar budaya karena bermanfaat. Sakinah mendorong pemerintah lebih memperhatikan jupel candi di Indonesia.
"Tak tahu sampai kapan saya bekerja ini, yang jelas saya masih menikmati pekerjaan ini," kata dia.