Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Ahok

Lapangan Puputan Bali pun jadi Lautan Manusia Bela Ahok

Sebelum acara dimulai, seorang panitia mempimpin ribuan massa untuk melakukan doa bersama.

Editor: Wahid Nurdin
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Sisi timur Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar bak lautan manusia. Ribuan orang hadiri aksi membela Ahok, Kamis (11/5/2017) petang. 

“Banyak sih (yang ingin ditulis), karena dia emang cita-citanya nanti kalo sudah bebas mau jadi pembicara,” katanya saat ditemui dalam acara Malam Solidaritas Matinya Keadilan, di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017) malam.

Dia menyebutkan, laptop tersebut digunakan Ahok untuk menulis berbagai hal.

“Dia memang senang baca buku dan dia sudah pesan laptopnya untuk dia mau mulai menulis,” ujar Nana.

Tidak hanya laptop, menurut dia, Ahok juga minta dibawakan buku dan makanan.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melambaikan tangan saat tiba di LP Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5/2017). Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok selama dua tahun penjara, karena terbukti melakukan penodaan agama.
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melambaikan tangan saat tiba di LP Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5/2017). Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Ahok selama dua tahun penjara, karena terbukti melakukan penodaan agama. (WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

“Karena kan Pak Ahok enggak bisa telat makan. Bukan (sakit mag), cuma kebiasaan aja. Dia sangat disiplin jadi manajemennya teratur banget. Jam tidur dan jam makannya teratur, makanya dia sehat,” ucapnya.

Nana juga bercerita mengenai Ahok yang tidak menggunakan ponsel juga, sehingga dia tidak pernah mengirimkan surat elektronik.

“Saya kan yang nemenin dari pengadilan ke Cipinang, dia enggak pernah megang HP karenakan disimpen,” kata dia.

Firasat Ahok jadi korban politik
Nana mengatakan bahwa Ahok sudah memiliki prasangka menjadi korban politik.

“Bukannya sudah tahu tapi mungkin dia punya feeling bahwa memang dia korban politik,” ujar Nana saat ditemui dalam acara Malam Solidaritas Matinya Keadilan, di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017) malam.

Dia juga menyebutkan, dirinya sudah menjenguk Ahok yang ditahan setelah divonis dua tahun karena kasus penodaan agama,

“Ya alhamdulillah. Tadi saya kesana menjenguk alhamdulillah dia baik-baik aja dan tegar,” kata dia.

Menurut Nana, Ahok yang tegar memang merupakan pembawaan pribadinya.

Alhasil, ini pula yang membuat keluarga senang karena Ahok tak patah semangat.

“Kita sebagai keluarga juga senang dia tidak patah semangat terutama dengan cobaan ini ya yang menimpa ini memang bener-benar politik, jadinya menghadapi ini sepertinya dia sudah ikhlas,” kata Nana.

Namun, Nana sendiri mengaku dirinya begit sedih dengan keadaan yang menimpa Ahok.

“Sebenarnya terus terang yang sedih banget itu hampir enggak tegar itu sebenernya saya ya. Sebagai kakaknya mungkin karena saya wanita, saya sudah dianggap bener-bener menggantikan ibu saya yang dia (Ahok) sayang banget. Tapi walaupun begitu saya tetep support karena ya sebagai kakak ya,” kata Nana.(Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved